Soal Usulan PT 5-7%, Parpol Non Parlemen Minta Partai Besar Tak Pongah
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso ikut berkomentar terkait dengan usulan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) pada 2024 ditingkatkan menjadi 5 sampai 7% sebagaimana diusulkan PDI Perjuangan dan Partai Nasdem.
Menurut Priyo, pikiran-pikiran mengenai PT tersebut juga mengemuka dalam pertemuan antara Mendagri Tito Karnavian dengan partai politik di luar Parlemen hari ini.
"Memang biasanya tabiat-tabiat politik di parlemen adalah dari partai besar ingin mempertahankan kekuasaan yang sekarang sudah dipegang dan didekap di dadanya. Kalau ada usulan semacam itu, logika itu masuk (akal)," kata Priyo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Menurut Priyo, tabiat mempertahankan kekuasaan disebut masuk akal karena dirinya pernah berada di partai besar. Namun demikian, dia mengharapkan ada sikap negarawan dari para elit partai besar dalam mengusulkan PT tersebut.
"Apakah kemudian pikiran-pikiran meski itu sah karena ingin mempertahankan sebab sedang berkuasa, apakah tidak mau sedikit dikalahkan dengan keinginan kita untuk bangun sebagai sebuah keluarga bangsa. Kami bertujuh tadi juga dari aspirasi yang berkembang, dari silent majority yang sekarang bertebaran itu sebenarnya ya enggak usahlah secara pongah menepuk dada mau menaik-naikan (PT) itu," tambah Priyo.
Untuk itu, mantan Politikus Partai Golkar itu mengaku akan mendiskusikan lebih lanjut dengan parpol non parlemen sekaligus mengundang para pakar, akademisi dan pengamat politik. "Hemat saya kalau nanti ada diskursus yang lebih baik dan sehat kalau ada keinginan buat menaikkan ambang batas yang berujung membunuh demokrasi ini mestinya bisa dicegah," kata dia.
Menurut Priyo, pikiran-pikiran mengenai PT tersebut juga mengemuka dalam pertemuan antara Mendagri Tito Karnavian dengan partai politik di luar Parlemen hari ini.
"Memang biasanya tabiat-tabiat politik di parlemen adalah dari partai besar ingin mempertahankan kekuasaan yang sekarang sudah dipegang dan didekap di dadanya. Kalau ada usulan semacam itu, logika itu masuk (akal)," kata Priyo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Menurut Priyo, tabiat mempertahankan kekuasaan disebut masuk akal karena dirinya pernah berada di partai besar. Namun demikian, dia mengharapkan ada sikap negarawan dari para elit partai besar dalam mengusulkan PT tersebut.
"Apakah kemudian pikiran-pikiran meski itu sah karena ingin mempertahankan sebab sedang berkuasa, apakah tidak mau sedikit dikalahkan dengan keinginan kita untuk bangun sebagai sebuah keluarga bangsa. Kami bertujuh tadi juga dari aspirasi yang berkembang, dari silent majority yang sekarang bertebaran itu sebenarnya ya enggak usahlah secara pongah menepuk dada mau menaik-naikan (PT) itu," tambah Priyo.
Untuk itu, mantan Politikus Partai Golkar itu mengaku akan mendiskusikan lebih lanjut dengan parpol non parlemen sekaligus mengundang para pakar, akademisi dan pengamat politik. "Hemat saya kalau nanti ada diskursus yang lebih baik dan sehat kalau ada keinginan buat menaikkan ambang batas yang berujung membunuh demokrasi ini mestinya bisa dicegah," kata dia.
(cip)