Menkes Pastikan Tanggung Semua Biaya Perawatan Suspect Corona
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto memastikan bahwa biaya perawatan medis bagi suspect virus Corona (2019-nCov) asal Wuhan, China di Tanah Air ditanggung sepenuhnya oleh anggaran di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Jadi begini, untuk Corona ada sendiri anggaran dari kementerian kesehatan. Daripada bikin pusing, pembayaran 19 juta (peserta BPJS Kesehatan) aja tadi pake diskresi, nanti tambah diskresi," kata Terawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Menurut Terawan, yang penting jelas dan Kemenkes memang memiliki anggaran untuk kondisi yang seperti ini. Jadi, dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir, mereka bisa tenang jika nanti dirawat. "Dan nggak usah khawatir, makannya semua yang kita rawat itu mereka tenang," imbaunya. (Baca" Menkes Sudah Siapkan Langkah Medis 243 WNI dari Wuhan).
Soal ditanya jumlah anggarannya, mantan Kepala RSPAD ini mengaku tidak hafal jumlahnya, yang jelas dia memastikan bahwa mata anggaran untuk kondisi seperti ini ada dan anggarannya berasal dari DIPA (daftar isian penggunaan anggaran).
"Jadi begini saya sebagai Menteri Kesehatan sudah memperkirakan kalo akan ada hal-hal yang akan terjadi, maka ada anggarannya. Dan, loh kok terjadi? Yo tenang saja karena kita sudah planning kan dengan baik," pungkasnya.
"Jadi begini, untuk Corona ada sendiri anggaran dari kementerian kesehatan. Daripada bikin pusing, pembayaran 19 juta (peserta BPJS Kesehatan) aja tadi pake diskresi, nanti tambah diskresi," kata Terawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Menurut Terawan, yang penting jelas dan Kemenkes memang memiliki anggaran untuk kondisi yang seperti ini. Jadi, dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir, mereka bisa tenang jika nanti dirawat. "Dan nggak usah khawatir, makannya semua yang kita rawat itu mereka tenang," imbaunya. (Baca" Menkes Sudah Siapkan Langkah Medis 243 WNI dari Wuhan).
Soal ditanya jumlah anggarannya, mantan Kepala RSPAD ini mengaku tidak hafal jumlahnya, yang jelas dia memastikan bahwa mata anggaran untuk kondisi seperti ini ada dan anggarannya berasal dari DIPA (daftar isian penggunaan anggaran).
"Jadi begini saya sebagai Menteri Kesehatan sudah memperkirakan kalo akan ada hal-hal yang akan terjadi, maka ada anggarannya. Dan, loh kok terjadi? Yo tenang saja karena kita sudah planning kan dengan baik," pungkasnya.
(nag)