Kunjungi Kawasan Pecinan Semarang, Ganjar Ucapkan Sin Chun Kiong Hi

Jum'at, 24 Januari 2020 - 19:56 WIB
Kunjungi Kawasan Pecinan...
Kunjungi Kawasan Pecinan Semarang, Ganjar Ucapkan Sin Chun Kiong Hi
A A A
SEMARANG - Menjelang Tahun Baru Imlek 2571/2020, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi kawasan Pecinan Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/1/2020). Ganjar menyambangi tiga lokasi, antara lain rumah kopi legendaris Dharmo Boutique Roastery, Masjid Ann Nur Diponegoro, dan Gedung Perkumpulan Sosial Rasa Darma.

Orang nomor satu di Jateng itu berkesempatan mencicipi secangkir kopi Dharmo Boutique Roastery di Jalan Wotgandul Barat Nomor 14 Kranggan Semarang. Rumah ini memang menjual berbagai macam kopi dari seluruh Indonesia. Sebagian besar dijual dalam bentul roast bean atau telah melalui proses sangrai.

Pada jaman hindia Belanda dulu, rumah kopi ini satu-satunya yang dimiliki orang noneropa. Kini, rumah ini ditempati pewaris generasi ketiga Widayat Basuki Dharmowiyono (73). Basuki sendiri ikut menyambut Ganjar yang berkeliling melihat mesin giling kopi tua yang sudah berusia 102 tahun.

“Ini kalau dijadikan kafe bisa bagus, mesin-mesin tua daripada berkarat dan ndongkrok bisa direstorasi jadi ornamen sejarah,” ungkap Ganjar.

Sementara ketika adzan shalat Jumat berkumandang, Ganjar bersama ajudan menuju Masjid An Nur Diponegoro. Bangunan kecil di dalam Kampung Menyanan Kecil ini adalah satu-satunya masjid di kawasan pecinan. Namanya dilekati dengan Diponegoro karena konon pernah digunakan Pangeran Diponegoro pada tahun 1800-an untuk bersembunyi.

Meski berada di tengah-tengah komunitas nonmuslim, Masjid ini tetap berdiri dengan nyaman. Keberadaannya sangat membantu orang-orang muslim yang sehari-hari bekerja di Pecinan.

Kehadiran Ganjar tak pelak menyedot perhatian jamaah. Maklum masjid 25 x 10 meter itu jarang dikunjungi pejabat.

Kunjungan dilanjutkan di Gedung Perkoempoelan Sosial Rasa Dharma atau Boen Hian Tong di Jalan Gang Pinggir. Ganjar disambut Haryanto Halim, Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopisemawis).

Halim menjelaskan, perkumpulan tersebut berdiri sejak 1876 dengan nafas sastra dan kebudayaan yang lekat. Kini menjadi tempat berkumpul orang tionghoa dari beragam kalangan. Menariknya, pengurus Rasa Darma kini juga diisi orang-orang muslim.

“Sejak ada Sinchi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) di sini, sajian makan yang mengandung babi dihilangkan, diganti kambing dan ayam, jadi semua halal untuk umat muslim,” terang Halim.

Untuk membuktikannya, Halim mengajak Ganjar makan bersama. Acara makan itu merupakan tradisi warga Pecinan Semarang menjelang Tahun Baru Imlek.

Dalam kesempatan itu Ganjar menyempatkan ngevlog ucapan Selamat Tahun Baru Imlek bersama pengurus Rasa Dharma. “Selamat Imlek ya, Sin Chun Kiong Hi!,” ucap Ganjar yang artinya kira-kira ‘Selamat menyambut musim semi yang baru.
(atk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8204 seconds (0.1#10.140)