BNPB Mencatat Sepanjang Awal Tahun 2020 Terjadi 203 Bencana
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang awal 2020 hingga hari ini telah terjadi 203 kejadian bencana. Tercatat tak sedikit korban yang jatuh.
“Kami mencatat di awal 2020 hingga tanggal 20 Januari 2020 pukul 10.00 WIB, tercatat 203 kejadian bencana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (20/1/2020).
Akibat bencana itu, sebanyak 74 orang meninggal dunia dan ratusan ribu warga mengungsi. “Bencana menimbulkan terdampak dan mengungsi 800.124 jiwa, sedangkan meninggal dunia sebanyak 74 jiwa, dan luka-luka 83 jiwa,” jelas Agus.
Agus mengatakan, BNPB mencatat bencana puting beliung paling banyak terjadi yakni sebanyak 93 peristiwa. “Kemudian diikuti dengan banjir sebanyak 63 kejadian dan 45 kejadian tanah longsor,” jelasnya.
BNPB juga mencatat terjadi tiga kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan dua peristiwa gelombang pasang dan abrasi terjadi sepanjang 2020. Kejadian bencana paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 125 kejadian.
“Sebanyak 35 bencana terjadi selama 2020 di Pulau Sulawesi. Di Pulau Kalimantan terjadi 14 kejadian bencana, di Pulau Sumatera terjadi 18 kejadian bencana, Papua terjadi dua kejadian,” terang Agus.
Sementara itu, dampak bencana sekitar 12.148 rumah rusak dengan rincian 3.175 rumah rusak berat, 2.187 rumah rusak sedang dan 6.786 rumah rusak ringan. Selain itu 171 fasilitas umum juga mengalami kerusakan dengan rincian 118 fasilitas pendidikan, 42 fasilitas peribadatan, dan 11 fasilitas kesehatan rusak.
“Kami mencatat di awal 2020 hingga tanggal 20 Januari 2020 pukul 10.00 WIB, tercatat 203 kejadian bencana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (20/1/2020).
Akibat bencana itu, sebanyak 74 orang meninggal dunia dan ratusan ribu warga mengungsi. “Bencana menimbulkan terdampak dan mengungsi 800.124 jiwa, sedangkan meninggal dunia sebanyak 74 jiwa, dan luka-luka 83 jiwa,” jelas Agus.
Agus mengatakan, BNPB mencatat bencana puting beliung paling banyak terjadi yakni sebanyak 93 peristiwa. “Kemudian diikuti dengan banjir sebanyak 63 kejadian dan 45 kejadian tanah longsor,” jelasnya.
BNPB juga mencatat terjadi tiga kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan dua peristiwa gelombang pasang dan abrasi terjadi sepanjang 2020. Kejadian bencana paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 125 kejadian.
“Sebanyak 35 bencana terjadi selama 2020 di Pulau Sulawesi. Di Pulau Kalimantan terjadi 14 kejadian bencana, di Pulau Sumatera terjadi 18 kejadian bencana, Papua terjadi dua kejadian,” terang Agus.
Sementara itu, dampak bencana sekitar 12.148 rumah rusak dengan rincian 3.175 rumah rusak berat, 2.187 rumah rusak sedang dan 6.786 rumah rusak ringan. Selain itu 171 fasilitas umum juga mengalami kerusakan dengan rincian 118 fasilitas pendidikan, 42 fasilitas peribadatan, dan 11 fasilitas kesehatan rusak.
(kri)