TNI Konsisten Mendukung Program Keluarga Berencana

Kamis, 16 Januari 2020 - 05:25 WIB
TNI Konsisten Mendukung...
TNI Konsisten Mendukung Program Keluarga Berencana
A A A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak awal sampai sekarang konsisten mendukung program KB. Tercermin dari semua anggota TNI memiliki anak dua. Apabila memiliki anak ketiga dan seterusnya, tidak diberi tunjangan.

"Saya juga sangat mengapresiasi dan mendukung adanya program Kampung KB,” ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menerima audiensi Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2020).

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo melakukan audiensi dengan Panglima TNI dalam rangka memperkuat kerjasama BKKBN dengan TNI yang telah lama terjalin dalam mendukung pencapaian program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) sekaligus juga silaturahmi Kepala BKKBN dengan jajaran Mabes TNI.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan, “BKKBN sangat berterimakasih atas dukungan TNI dalam program KB hingga saat ini, melalui berbagai kegiatan penggerakan di masyarakat baik individu maupun melalui Bhakti sosial seperti Bhakti Sosial TNI KB Kesehatan, di lini lapangan Babinsa telah bekerja sama dan telah membantu Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) bahkan mayoritas motivator KB pria adalah anggota TNI selain itu juga dokter dari TNI telah banyak membantu melakukan pemasangan kontrasepsi dan juga melakukan vasektomi maupun tubektomi,” jelas Hasto.

Dalam audiensi tersebut Panglima TNI Marsekal TNI mengungkapkan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi padahal Indonesia sangat kaya dengan banyaknya sumber makanan yang bergizi namun bisa didapat dengan harga murah, “Ikan kembung itu memiliki gizi yang baik, sehingga baik untuk dikonsumsi masyarakat dan yang lebih penting lagi harganya murah, dulu waktu kecil saya makan masakan campuran petai cina, parutan kelapa dan teri dibungkus daun, dan ternyata ketiganya bagus gizinya,” ungkap Marsekal TNI Hadi.

Menurut Hasto Wardoyo, stunting saat ini masih menjadi salah satu ancaman bagi anak Indonesia. Untuk itu, BKKBN bekerja di hulu dengan mengoptimalkan pengasuhan di 1000 hari Pertama kehidupan (HPK) untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, tidak terpenuhinya salah satu komponen zat gizi pada masa remaja, khususnya remaja putri sebagai calon ibu, juga dapat mengakibatkan stunting pada bayi yang dilahirkan nanti.

Sedangkan tidak optimalnya pemberian stimulasi pada periode 1000 HPK berdampak pada terhambatnya kemampuan otak anak, untuk itu sangat penting mengatur jarak kelahiran, dengan mengatur kelahiran, anak akan mendapatkan asupan gizi dan ASI, serta kasih sayang yang cukup” jelas Hasto

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menambahkan, “BKKBN mengharapkan dukungan dari TNI khususnya program KB di perbatasan, di perbatasan Indonesia dan Malaysia yakni di Kalimantan Barat banyak pekerja perkebunan kelapa sawit yang tinggal bersama keluarganya di kamp perkebunan, namun belum terlayani untuk pemasangan kontrasepsi. Saat ini sudah ada MoU kami harap bisa dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama sehingga akan memperkuat dukungan pada program KB. Kemudian juga dukungan TNI di Kampung KB karena sesuai amanah Presiden Kampung KB harus tetap dihidupkan, BKKBN juga akan melaksanakan Jambore Kampung KB,” jelas Hasto.

Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa TNI siap membantu program KB di masyarakat. "Terkait KB di perbatasan silakan BKKBN melakukan penentuan wilayahnya di daerah mana, setelah ditetapkan titiknya kita segera programkan dengan teritorial yang ada di sana, terkait sudah adanya MoU TNI dan BKKBN saya minta ditindak lanjuti dengan adanya perjanjian kerjasama, Saya yakin apabila program keluarga berencana bisa berjalan dengan baik maka di tahun 2045 dapat tercipta generasi-generasi unggul,” pungkas Marsekal TNI Hadi.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6583 seconds (0.1#10.140)