Salah Satu Komisioner Terjaring OTT KPK, Ini Respons KPU

Rabu, 08 Januari 2020 - 19:13 WIB
Salah Satu Komisioner Terjaring OTT KPK, Ini Respons KPU
Salah Satu Komisioner Terjaring OTT KPK, Ini Respons KPU
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sejumlah pihak dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Jakarta, Rabu (8/1/2020) siang ini. Salah satunya Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.

Menanggapi penangkapan tersebut, Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari KPK terkait penangkapan komisioner KPU Wahyu Setiawan (WS).

"Kami masih menunggu konfirmasi dari KPK. Tunggu dulu ya," kata Komisioner KPU Ilham Saputra saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2020).

Seperti diberitakan, Tim Satgas KPK melakukan penangkapan terhadap sejumlah pihak, salah satu komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Selain, WS, KPK juga meringkus sejumlah pihak lain. Para pihak tersebut ditangkap lantaran diduga terlibat dalam transaksi suap. Sayangnya, pihak KPK belum bersedia mengungkapkan siapa pihak lain itu.

"Pemberi dan penerima suap kita tangkap," kata Ketua KPK Firli Bahuri. (Baca juga: Lewat OTT, KPK Tangkap Komisioner KPU Wahyu Setiawan )

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui menangkap beberapa orang, satu di antaranya komisioner KPU berinisial WS. Kendati demikian dia belum mendapatkan informasi lanjutan dari tim penyelidik apakah ada juga seorang anggota DPR yang ditangkap.

"Informasi awal seperti itu, Komisioner KPU inisial WS diamankan Rabu siang. Tapi apakah ada anggota DPR yang juga diamankan, saya belum dapat informasi," ujar Alexander kepada SINDOnews, Rabu (8/1) sore

Alexander mengatakan, penangkapan terhadap WS tersebut telah melakukan proses penyelidikan termasuk pemantauan di lapangan. WS bersama pihak lain ditangkap setelah terjadi transaksi serah-terima uang. Hanya Alexander mengaku belum menerima informasi lanjutan jumlah uang tersebut apakah ratusan juta atau miliaran.

"Ada barang bukti berupa uang yang juga diamankan tim. Jumlahnya berapa masih didalami penyelidik dan penyidik," tuturnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0919 seconds (0.1#10.140)