Peringati Haul Gus Dur, Hidupkan Kembali Nilai-nilai yang Sudah Diperjuangkan Gus Dur
A
A
A
JAKARTA - Garda Pemuda Nasdem menggelar acara Dialog Kepemudaan dalam rangka Haul Gus Dur pada Sabtu (4/2) yang bertajuk ‘Pemuda Bhineka Merawat Indonesia’. Melalui kegiatan Dialog Kepemudaan ini,diharapkan para pemuda mampu menuangkan perspektif pemikiran Gus Dur dan mengimplementasikannya dalam merawat Indonesia.
Sekretaris Jenderal GP Nasdem, Moh Haerul Amri mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan Gus Dur, khususnya untuk para pemuda. Sebab, Gus Dur adalah figur bapak bangsa yang konsisten antara ucapan dan tindakan.
"Konsistensi itu beliau wujudkan dengan pembelaannya terhadap kaum minoritas, perjuangan kemanusiaan, keadilan, persaudaraan, dan kesetaraan. Kita sebagai pemuda harus menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan oleh Gus Dur,“ ujar Haerul di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2020).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda & Olahraga ini juga menyebut bahwa, pemuda harus mengambil peran untuk mengantisipasi gelombang informasi yang begitu deras. Sebab, informas iyang berkembang justru bisa saja melunturkan kebhinekaan.
"Ujaran kebencian dan hoax begitu deras mengalir setiap saat. Di sini lah pemuda harus mengambil peran untuk merawat keberagaman kita seperti yang pernah dilakukan Gus Dur,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum GP Nasdem, Ivanhoe Semen mengajak agar para pemuda kembali merajut persatuan dan kesatuan demi mewujudkan Indonesia maju sejalan dengan yang dibangun pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Dialog Kepemudaan hari ini diharap mampu mendorong terajutnya kembali keberagaman sebagai ciri khas bangsa Indonesia. Fokus dalam membangun Indonesia Maju,” ucap Ivanhoe.
Dalam diskusi ini turut dihadiri Perwakilan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, GAMKI dan Pemuda Katolik.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM), Sunanto mengungkapkan bahwa Almarhum Gus Dur adalah sosok yang intelektual. Dimana menurutnya hampir semua buku didalami tidak hanya tentang Islam tapi filosofi dan lainnya.
"Jadi sekarang kalo masih ada orang yang ada mau bakar-bakar tentang bacaan intelektual saya kira agak aneh jadi kita kembali pada zaman yang dimana kita pernah sosok yang membebaskan semua orang untuk membaca karena itu cakrawala cara pandang untuk terbuka sehingga lahirlah toleransi dan lainnya," kata Cak Nanto sapaan akrabnya.
"Gusdur adalah orang yang secara historis dan keluarganya adalah orang yang mapan tapi dia tidak pernah membedakan cara pandang kehidupannya dengan orang lain," tuturnya.
Acara ini ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolik untuk korban bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini.
Sekretaris Jenderal GP Nasdem, Moh Haerul Amri mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan Gus Dur, khususnya untuk para pemuda. Sebab, Gus Dur adalah figur bapak bangsa yang konsisten antara ucapan dan tindakan.
"Konsistensi itu beliau wujudkan dengan pembelaannya terhadap kaum minoritas, perjuangan kemanusiaan, keadilan, persaudaraan, dan kesetaraan. Kita sebagai pemuda harus menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan oleh Gus Dur,“ ujar Haerul di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2020).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda & Olahraga ini juga menyebut bahwa, pemuda harus mengambil peran untuk mengantisipasi gelombang informasi yang begitu deras. Sebab, informas iyang berkembang justru bisa saja melunturkan kebhinekaan.
"Ujaran kebencian dan hoax begitu deras mengalir setiap saat. Di sini lah pemuda harus mengambil peran untuk merawat keberagaman kita seperti yang pernah dilakukan Gus Dur,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum GP Nasdem, Ivanhoe Semen mengajak agar para pemuda kembali merajut persatuan dan kesatuan demi mewujudkan Indonesia maju sejalan dengan yang dibangun pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Dialog Kepemudaan hari ini diharap mampu mendorong terajutnya kembali keberagaman sebagai ciri khas bangsa Indonesia. Fokus dalam membangun Indonesia Maju,” ucap Ivanhoe.
Dalam diskusi ini turut dihadiri Perwakilan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, GAMKI dan Pemuda Katolik.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM), Sunanto mengungkapkan bahwa Almarhum Gus Dur adalah sosok yang intelektual. Dimana menurutnya hampir semua buku didalami tidak hanya tentang Islam tapi filosofi dan lainnya.
"Jadi sekarang kalo masih ada orang yang ada mau bakar-bakar tentang bacaan intelektual saya kira agak aneh jadi kita kembali pada zaman yang dimana kita pernah sosok yang membebaskan semua orang untuk membaca karena itu cakrawala cara pandang untuk terbuka sehingga lahirlah toleransi dan lainnya," kata Cak Nanto sapaan akrabnya.
"Gusdur adalah orang yang secara historis dan keluarganya adalah orang yang mapan tapi dia tidak pernah membedakan cara pandang kehidupannya dengan orang lain," tuturnya.
Acara ini ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolik untuk korban bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini.
(pur)