Gagalkan Penyelundupan 73 Kg Sabu hingga Temukan FDR dan CVR Lion Air
A
A
A
JAKARTA - Komando Armada I (Koarmada I) memiliki catatan keberhasilan dalam mendedikasikan pengabdiannya kepada bangsa dan negara selama 2019. Beberapa catatan penting pengabdian Komando Utama Operasional TNI Terbaik 2019 bukan semata-mata diberikan begitu saja, namun melalui kerja keras, professional dan dedikasi yang diraih oleh Koarmada l.
Tahun 2019 merupakan periode penting karena merupakan tahun politik di Indonesia, dimana Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum secara serantak. Proses yang panjang dengan dinamika situasi politik dan keamanan, memerlukan peran dan kesungguhan dalam mengawal demi keberhasilan pesta demokrasi demi kejayaan bangsa dan negara.
Keterlibatan Koarmada I beserta jajaran sebagai kekuatan TNI untuk bersinergi dengan Polri dan stakeholders keamanan yang lain dalam pengamanan proses sampai dengan pelaksanaan pesta demokrasi 2019, pelantikan anggota MPR dan DPR, pengumuman hasil Pemilu, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden serta transisi pemerintahan baru, mampu mendukung dengan baik.
Kemudian, terkait musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung, Kerawang pada 29 Oktober 2018. Koarmada I sebagai kekuatan utama dalam misi SAR gabungan mampu berperan sangat bagus. Pada awal 2019 tepatnya 15 Januari tim SAR gabungan Koarmada I berhasil menemukan dan mengangkat Cockpit Voice Recorder (CVR) dimana Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada 1 November 2018.
Permasalahan keamanan laut yurisdiksi nasional terus menjadi perhatian, utamanya didaerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kejahatan dan pelanggaran memiliki dinamika yang sangat tinggi. Laut menjadi media transportasi penyelundupan narkoba jaringan internasional.
Respons cepat jajaran Koarmada I dengan mengoptimalkan unsur KRI dan F1QR dalam patroli keamanan laut berkerja sama dengan Polri dan BNN mampu menggagalkan penyelundupan berbagai macam narkoba jaringan internasional. Di antaranya, menggagalkan penyelundupan 73,9 kg sabu-sabu dan 10.00 butir ekstasi dari Thailand di perairan Jambuaye, Aceh Utara. Menggagalkan penyelundupan 50 kg sabu-sabu dan senjata api jenis pistol Barretta di Lhokseumaweh.
Menggagalkan penyelundupan 1 kg dan ribuan butir ekstasi di Selat Baru, perairan Bengkalis dan 21 kg sabu-sabu di perairan Karimun Anak yang diduga berasal dari Malaysia. Menggagalkan penyelundupan 13,29 kg dan bahan kimia lainnya di perairan Bengkalis dan sabu-sabu seberat 47 kg di perairan Batam yang diduga berasal dari Malaysia.
Termasuk menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 79 kg di perairan Muara Sungsang, Banyuasin dan 1 kg sabu-sabu di perairan Kuala Tungkal pada Oktober dan November. Perlindungan dan mengamankan sumber daya kelautan berupan Babby Lobster pada 2019. Perkiraan potensi kerugian negara yang dapat diselamatkan Koarmada I sebesar Rp134 miliar.
Pelanggaran wilayah yang dilakukan nelayan dari negara-negara tetangga yang berbatasan laut dengan Indonesia atau IUU Fishing masih mewarnai penegakkan hukum dan kedaulatan di perairan wilayah tanggung jawab Koarmada I utamanya di Laut Natuna Utara. Beberapa kejadian penangkapan mendapatklan perlawanan dari aparat Pengawas Perikanan dan Coast Guard Vietnam yang berusaha menghalang-halangi proses penangkapan.
Hal tersebut merupakan wujud komitmen Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali. Dia menyampaikan bahwa penegakkan kedaulatan dan penegakkan hukum di laut, Koarmada I tidak ragu dan tegas dalam menindak segala bentuk pelanggaran, aktivitas illegal dan kejahatan yang terjadi di perairan yurisdiksi nasional Indonesia khususnya di kawasan tanggung jawab Koarmada I.
”Dalam menjaga profesionalisme, Koarmada I melaksanakan latihan-latihan yang telah sukses dilaksanakan yaitu mulai dari Latihan Kesiapan Operasi (LKO) Koarmada I, Latihan Operasi Laut dalam rangka menyambut KRI Semarang masuk dalam jajaran dan memperkuat Satuan Kapal Amfibi Koarmada I yang merupakan rangkaian uji kesiapan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut mulai dari Galadi Tugas Tempu Tingkat I (L-I) sampai L-III,” ujarnya, Selasa (31/12/2019).
Latihan pendaratan amfibi di Dabo Singkep merupakan upaya uji kemampuan dan kesiagaan Koarmada I dalam melaksanakan operasi amfibi dapat dilaksanakan dengan baik. Setelah kepercayaan akan kemampuan operasi dan kemampuan tempur teruji dan terlatih maka Koarmada I mampu melaksanakan latihan puncak TNI AL yaitu Latihan Armada Jaya XXXVII dan selanjutnya Koarmada I mengikuti Latihan Gabungan TNI 2019 sebagai Komando Tugas Laut Gabungan yang dipimpin langsung oleh Panglima Koarmada I sebagai Pangkogaslagab Latgab TNI 2019.
Dipenghujung 2019, Koarmada I beserta jajarannya menyiagakan kapal dan personel di seluruh wilayah tanggung jawab dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 serta dalam menyikapi kondisi cuaca yang kurang menguntungkan Koarmada I menyiagakan personel dan asset dalam tanggap bencana yang berpotensi terjadi setiap saat.
Atas kerja keras dan kesungguhan dalam mendedikasikan pengabdian tersebut, Koarmada I mendapat beberapa penghargaan yaitu penghargaan atas peran aktif dan komitmen yang sungguh-sungguh dalam menjaga, mengamankan dan melaksanakan penegakan hukum di laut utamanya melindungi sumberdaya kelautan dari Menteri Kelautan dan Perikanan.
Mendapat penghargaan dari KNKT atas kesungguhan dan keberhasilan Koarmada I pada pelasanaan operasi SAR Lion Air JT 610, berhasil menemukan dan mengangkat CVR dan FDR Lion Air JT 610. Koarmada I meraih peringkat ke III terbaik dalam penilaian kinerja pelaksanaan anggaran Satuan Kerja dalam wilayah pembayaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta dan mendapat penghargaan sebagai Kotama terbaik dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Tahun 2019 merupakan periode penting karena merupakan tahun politik di Indonesia, dimana Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum secara serantak. Proses yang panjang dengan dinamika situasi politik dan keamanan, memerlukan peran dan kesungguhan dalam mengawal demi keberhasilan pesta demokrasi demi kejayaan bangsa dan negara.
Keterlibatan Koarmada I beserta jajaran sebagai kekuatan TNI untuk bersinergi dengan Polri dan stakeholders keamanan yang lain dalam pengamanan proses sampai dengan pelaksanaan pesta demokrasi 2019, pelantikan anggota MPR dan DPR, pengumuman hasil Pemilu, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden serta transisi pemerintahan baru, mampu mendukung dengan baik.
Kemudian, terkait musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung, Kerawang pada 29 Oktober 2018. Koarmada I sebagai kekuatan utama dalam misi SAR gabungan mampu berperan sangat bagus. Pada awal 2019 tepatnya 15 Januari tim SAR gabungan Koarmada I berhasil menemukan dan mengangkat Cockpit Voice Recorder (CVR) dimana Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada 1 November 2018.
Permasalahan keamanan laut yurisdiksi nasional terus menjadi perhatian, utamanya didaerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kejahatan dan pelanggaran memiliki dinamika yang sangat tinggi. Laut menjadi media transportasi penyelundupan narkoba jaringan internasional.
Respons cepat jajaran Koarmada I dengan mengoptimalkan unsur KRI dan F1QR dalam patroli keamanan laut berkerja sama dengan Polri dan BNN mampu menggagalkan penyelundupan berbagai macam narkoba jaringan internasional. Di antaranya, menggagalkan penyelundupan 73,9 kg sabu-sabu dan 10.00 butir ekstasi dari Thailand di perairan Jambuaye, Aceh Utara. Menggagalkan penyelundupan 50 kg sabu-sabu dan senjata api jenis pistol Barretta di Lhokseumaweh.
Menggagalkan penyelundupan 1 kg dan ribuan butir ekstasi di Selat Baru, perairan Bengkalis dan 21 kg sabu-sabu di perairan Karimun Anak yang diduga berasal dari Malaysia. Menggagalkan penyelundupan 13,29 kg dan bahan kimia lainnya di perairan Bengkalis dan sabu-sabu seberat 47 kg di perairan Batam yang diduga berasal dari Malaysia.
Termasuk menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 79 kg di perairan Muara Sungsang, Banyuasin dan 1 kg sabu-sabu di perairan Kuala Tungkal pada Oktober dan November. Perlindungan dan mengamankan sumber daya kelautan berupan Babby Lobster pada 2019. Perkiraan potensi kerugian negara yang dapat diselamatkan Koarmada I sebesar Rp134 miliar.
Pelanggaran wilayah yang dilakukan nelayan dari negara-negara tetangga yang berbatasan laut dengan Indonesia atau IUU Fishing masih mewarnai penegakkan hukum dan kedaulatan di perairan wilayah tanggung jawab Koarmada I utamanya di Laut Natuna Utara. Beberapa kejadian penangkapan mendapatklan perlawanan dari aparat Pengawas Perikanan dan Coast Guard Vietnam yang berusaha menghalang-halangi proses penangkapan.
Hal tersebut merupakan wujud komitmen Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali. Dia menyampaikan bahwa penegakkan kedaulatan dan penegakkan hukum di laut, Koarmada I tidak ragu dan tegas dalam menindak segala bentuk pelanggaran, aktivitas illegal dan kejahatan yang terjadi di perairan yurisdiksi nasional Indonesia khususnya di kawasan tanggung jawab Koarmada I.
”Dalam menjaga profesionalisme, Koarmada I melaksanakan latihan-latihan yang telah sukses dilaksanakan yaitu mulai dari Latihan Kesiapan Operasi (LKO) Koarmada I, Latihan Operasi Laut dalam rangka menyambut KRI Semarang masuk dalam jajaran dan memperkuat Satuan Kapal Amfibi Koarmada I yang merupakan rangkaian uji kesiapan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut mulai dari Galadi Tugas Tempu Tingkat I (L-I) sampai L-III,” ujarnya, Selasa (31/12/2019).
Latihan pendaratan amfibi di Dabo Singkep merupakan upaya uji kemampuan dan kesiagaan Koarmada I dalam melaksanakan operasi amfibi dapat dilaksanakan dengan baik. Setelah kepercayaan akan kemampuan operasi dan kemampuan tempur teruji dan terlatih maka Koarmada I mampu melaksanakan latihan puncak TNI AL yaitu Latihan Armada Jaya XXXVII dan selanjutnya Koarmada I mengikuti Latihan Gabungan TNI 2019 sebagai Komando Tugas Laut Gabungan yang dipimpin langsung oleh Panglima Koarmada I sebagai Pangkogaslagab Latgab TNI 2019.
Dipenghujung 2019, Koarmada I beserta jajarannya menyiagakan kapal dan personel di seluruh wilayah tanggung jawab dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 serta dalam menyikapi kondisi cuaca yang kurang menguntungkan Koarmada I menyiagakan personel dan asset dalam tanggap bencana yang berpotensi terjadi setiap saat.
Atas kerja keras dan kesungguhan dalam mendedikasikan pengabdian tersebut, Koarmada I mendapat beberapa penghargaan yaitu penghargaan atas peran aktif dan komitmen yang sungguh-sungguh dalam menjaga, mengamankan dan melaksanakan penegakan hukum di laut utamanya melindungi sumberdaya kelautan dari Menteri Kelautan dan Perikanan.
Mendapat penghargaan dari KNKT atas kesungguhan dan keberhasilan Koarmada I pada pelasanaan operasi SAR Lion Air JT 610, berhasil menemukan dan mengangkat CVR dan FDR Lion Air JT 610. Koarmada I meraih peringkat ke III terbaik dalam penilaian kinerja pelaksanaan anggaran Satuan Kerja dalam wilayah pembayaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta dan mendapat penghargaan sebagai Kotama terbaik dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
(cip)