Pantau Kesiapan Nataru, Menkes Cek Sejumlah Rumah Sakit

Senin, 23 Desember 2019 - 18:16 WIB
Pantau Kesiapan Nataru,...
Pantau Kesiapan Nataru, Menkes Cek Sejumlah Rumah Sakit
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan mengunjungi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat (Jabar), Senin (23/12/2019). Terawan datang untuk memastikan kesiapan RSHS pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019.

Menkes datang bersama pejabat lainnya, memantau kesiapan Unit Gawat Darurat (UGD) RSHS dan fasilitas rawat inap lainnya. Terawan disambut Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi bersama pejabat lainnya.

Terawan mengatakan, persiapan RSHS menghadapi Nataru sudah cukup baik. UGD RSHS juga telah berjaga, menghadapi kemungkinan pasien masuk dari berbagai daerah di Jabar. Karena, RSHS sendiri menjadi rumah sakit rujukan dari berbagai rumah sakit di Jabar.

"Kesiapan Nataru sudah cukup baik. Di sini sudah ada 119 dan UGD juga ready. UGD harus siap siaga karena ini jadi rujukan yang tertinggi di Jabar. Di sini bisa menampung dan menerima 200 pasien," jelas dia.

Menurut dia, pada musim libur sekolah, Natal, dan Tahun Baru ini rumah sakit harus siap, mengantisipasi bila terjadi kecelakaan atau lonjakan pasien akibat penyakit lainnya. Rumah sakit harus menangani pasien secara baik dan cepat.

"Ada dokter puluhan ribu jumlahnya, mereka di shift untuk siaga. Sealian berlatih untuk Lebaran. Kalau ini sukses tinggal untuk Lebaran dikerjakan kurangnya di mana sehingga bisa diingkatkan. Karena kalau Lebaran kan lebih banyak dan lebih cepat pergerakan orangnya," beber dia.

Menkes mengimbau mayarakat yang liburan, agar menjaga kesehatan, cukup istirat, dan lupa minum air yang cukup dan makan. "Hindari emsosi berlebihan, jangan merasa tersalip. Kita lebih baik berjalan hati hati agar bisa bertemu dengan keluarga dengan bahagia dan sentosa," katanya.

Dirut RSHS Nina Susana Dewi mengatakan, khusus untuk Nataru pihaknya telah menyiapkan lima dokter spesialis untuk mengantisipasi adanya pasien UGD yang memerlukan penanganan khusus. Mereka akan stanby selama 24 jam.

"Selain itu ada dokter spesialis lainnya siap untuk di telpon kapanpun. Juga ada tim medis kami yang bekerja berdasarkan shift," jelas Nina.

Sementara mengantisipasi pasien masuk UGD, kata dia, UGD RSHS mampu menampung sekitar 200 pasien. Biasanya, mayoritas pasien saat Nataru adalah akibat trauma seperti kecelakaan, demam, dan lainnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1540 seconds (0.1#10.140)