Partai Islam Dinilai Sudah Sekuler, PKS: Itu Tidak Mungkin!
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak pendapat yang menyatatakan partai Islam sudah terjebak dalam oligarki politik dan tak ubahnya seperti partai sekuler.
"Di Indonesia semua partai justru ingin menjadi lebih religius, arena sosiologis masyarakat Indonesia memang religius," ujar Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada SINDOnews, Kamis (19/12/2019). (Baca Juga: Partai Islam Indonesia Sudah Menjelma Menjadi Partai Sekuler)
Dia menjelaskan, sekulerisme tidak memilki akar sosiologis dan historis di republik ini. Karena, lanjut dia, nilai-nilai agama senantiasa menjadi pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Sekulerisme itu anti agama, dan itu tidak mungkin terjadi di Indonesia," pungkasnya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, keberadaan partai Islam di Indonesia dinilai telah mendorong sejumlah akademisi untuk meneliti lebih dalam mengenai peran dan eksistensi mereka. Termasuk dalam isu-isu kebangsaan yang berkembang seperti praktik oligarki politik.
Menurut Dekan FISIP UIN Jakarta, Ali Munhanif, tanpa mengecualikan partai tertentu yang berbasis Islam, keberadaan partai Islam di Indonesia disebutnya telah menjelma menjadi partai sekuler.
Menurut Dekan FISIP UIN Jakarta, Ali Munhanif, tanpa mengecualikan partai tertentu yang berbasis Islam, keberadaan partai Islam di Indonesia disebutnya telah menjelma menjadi partai sekuler.
"Dalam perkembangan partai politik di Indonesia, partai Islam akan dicatat dalam sejarah dari ideologi menjadi partai sekuler," tutur Ali dalam diskusi akhir tahun bertajuk 'Partai Politik dan Kecenderungan Oligarki Politik' di Auditorium Bahtiar Effendy FISIP UIN Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.
"Di Indonesia semua partai justru ingin menjadi lebih religius, arena sosiologis masyarakat Indonesia memang religius," ujar Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada SINDOnews, Kamis (19/12/2019). (Baca Juga: Partai Islam Indonesia Sudah Menjelma Menjadi Partai Sekuler)
Dia menjelaskan, sekulerisme tidak memilki akar sosiologis dan historis di republik ini. Karena, lanjut dia, nilai-nilai agama senantiasa menjadi pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Sekulerisme itu anti agama, dan itu tidak mungkin terjadi di Indonesia," pungkasnya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, keberadaan partai Islam di Indonesia dinilai telah mendorong sejumlah akademisi untuk meneliti lebih dalam mengenai peran dan eksistensi mereka. Termasuk dalam isu-isu kebangsaan yang berkembang seperti praktik oligarki politik.
Menurut Dekan FISIP UIN Jakarta, Ali Munhanif, tanpa mengecualikan partai tertentu yang berbasis Islam, keberadaan partai Islam di Indonesia disebutnya telah menjelma menjadi partai sekuler.
Menurut Dekan FISIP UIN Jakarta, Ali Munhanif, tanpa mengecualikan partai tertentu yang berbasis Islam, keberadaan partai Islam di Indonesia disebutnya telah menjelma menjadi partai sekuler.
"Dalam perkembangan partai politik di Indonesia, partai Islam akan dicatat dalam sejarah dari ideologi menjadi partai sekuler," tutur Ali dalam diskusi akhir tahun bertajuk 'Partai Politik dan Kecenderungan Oligarki Politik' di Auditorium Bahtiar Effendy FISIP UIN Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.
(dam)