Suhendra Diharapkan Bisa Bawa Kedamaian di Papua
A
A
A
JAKARTA - Setelah rakyat Aceh mendoakan secara Islami, kini giliran rakyat Papua mendoakan secara Nasrani agar tokoh nasional dan pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono diberi kepercayaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan.Doa itu menggema dalam peribadatan di Gereja Pantekosta Jemaat Kalvari, Reremi Puncak, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, yang dipimpin Pendeta Daniel Yenu; dan di Gereja Pantekosta Jemaat Kristus Imam Besar, Sanggeng, Distrik Mankowari Barat, Kabupaten Manokwari, yang dipimpin oleh Pendeta Martinus Padua, keduanya di Provinsi Papua Barat.Peribadatan yang digelar khusus untuk mendoakan Suhendra ini berlangsung pada hari Minggu (15/12/2019) dan dihadiri ratusan jemaat dari dua gereja yang berbeda."Salom buat Bapak Presiden. Kami dari gereja. Kami memberikan harapan dan dukungan kepada Bapak Suhendra Hadikuntono untuk dipilih dan diantik sebagai Kepala BIN. Kami hamba-hamba Tuhan ingin agar Papua aman dan damai," ujar Pendeta Daniel Yenu dari atas mimbar."Kami mohon dari hari kecil Bapak Presiden untuk menunjuk Bapak Suhendra Hadikuntono sebagai Kepala BIN. Kami mewakili semua pendeta, supaya Papua penuh keamanan, makanya kami minta Bapak Presiden supaya segera melantik Bapak Suhendra Hadikuntono sebagai Kepala BIN. Kiranya Tuhan memberkati Bapak Presiden. Salom," sambungnya.Secara terpisah, Pendeta Martinus Padua juga mendoakan agar Suhendra Hadikuntono diangkat Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN yang baru. Martinus berharap, dengan dilantiknya Suhendra sebagai Kepala BIN maka tidak akan terjadi lagi kesalahan pengiriman data intelijen dari Papua ke Jakarta, sehingga Jakarta kemudian mengirim pasukan secara besar-besaran dan akhirnya rakyat Papua yang menjadi korban."Saya sebagai pendeta dan hamba Tuhan, kami beribadah dan berdoa untuk Bapak Suhendra Hadikuntono agar supaya Bapak Presiden menunjuk dan melantik dia sebagai Kepala BIN. Sebab, banyak laporan informasi yang salah ke Jakarta, sehingga terjadi pengiriman pasukan secara besar-besaran ke Papua, dan rakyat Papua yang akhirnya menjadi korban," jelas Martinus sambil menambahkan Papua sudah seperti Suriah yang setiap saat kendaraan TNI/Polri berlalu-lalang, sedangkan rakyat Papua membeli satu liter bensin saja tidak mampu, sehingga ketenangan mereka terusik dan dipenuhi kecemasan.Sebagai pendeta dan hamba Tuhan, Martinus menegaskan permintaannya kepada Presiden Jokowi untuk segera mengangkat Suhendra sebagai Kepala BIN yang baru, agar terjadi dialog yang setara antara Papua dan Jakarta, yang pada akhirnya tanah Papua akan aman dan damai, tak ada lagi rakyat Papua yang menjadi korban."Saya meminta supaya sekali lagi Bapak Presiden menunjuk dan melantik Suhendra Hadikuntono sebagai Kepala BIN yang baru, sehingga dialog antara Papua dan Jakarta akan berlangsung dalam posisi yang benar. Karena kami sudah melihat prestasinya terhadap perdamaian Aceh beliau punya hati bersih, jangan sampai banyak orang Papua yang menjadi korban,” tegasnya.
(maf)