Anggota DPD 'Sentil' Pemerintah soal Tiket Pesawat Jelang Tahun Baru
A
A
A
JAKARTA - Tingginya harga tiket pesawat menjelang libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 dipertanyakan.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Papua Barat, Filep Wamafma mengkritik pemerintah, khususnya Menteri Perhubungan yang dinilai tidak mampu melihat dan menyelesaikan persoalan mahalnya harga tiket pesawat di penghujung 2019.
Dia menilai harga tiket pesawat sangat tidak wajar, khususnya untuk penerbangan dari Manokwari-Jakarta berdasarkan penelusuran SINDOnews di Traveloka pada hari keberangkatan Rabu (17/12/2019) pukul 06.55 dengan Maskapai Batik Air mencapai Rp17.811.855.
Filep menjelaskan, sebelumnya untuk tiket kelas ekonomi dari Manokwari-Makassar-Jakarta dengan penerbangan Batik Air pada Senin (16/12/2019) mencapai hingga Rp19 juta per orang dalam satu kali penerbangan saja.
”Bapak Presiden dan Bapak Menteri Perhubungan di manakah kehadiran negara ketika harga tiket pesawat mengalami ketidakwajaran. Harga tiket yang tinggi ibarat negara membiarkan penjajah menjajah rakyatnya sendiri dan pengusaha bebas menentukan harga tanpa ada pengawasan. Ini patut dipertanyakan,” kata Filep Wamafma melalui akun Facebook-nya.
Menurut dia, realitas ini sangat tidak wajar dan menjadikan beban bagi rakyat khususnya Papua.
”Masyarakat mengalami kesengsaraan dan penderitaan. Kami benar-benar mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan yang cepat untuk mengatasi persoalan tersebut,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/12/2019).
Dia menegaskan, bagaimana mungkin keinginan pemerintah bisa menyelesaikan berbagai persoalan di Papua sementara dengan pelayanan seperti ini justru membuat beban bertambah untuk rakyat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Papua Barat, Filep Wamafma mengkritik pemerintah, khususnya Menteri Perhubungan yang dinilai tidak mampu melihat dan menyelesaikan persoalan mahalnya harga tiket pesawat di penghujung 2019.
Dia menilai harga tiket pesawat sangat tidak wajar, khususnya untuk penerbangan dari Manokwari-Jakarta berdasarkan penelusuran SINDOnews di Traveloka pada hari keberangkatan Rabu (17/12/2019) pukul 06.55 dengan Maskapai Batik Air mencapai Rp17.811.855.
Filep menjelaskan, sebelumnya untuk tiket kelas ekonomi dari Manokwari-Makassar-Jakarta dengan penerbangan Batik Air pada Senin (16/12/2019) mencapai hingga Rp19 juta per orang dalam satu kali penerbangan saja.
”Bapak Presiden dan Bapak Menteri Perhubungan di manakah kehadiran negara ketika harga tiket pesawat mengalami ketidakwajaran. Harga tiket yang tinggi ibarat negara membiarkan penjajah menjajah rakyatnya sendiri dan pengusaha bebas menentukan harga tanpa ada pengawasan. Ini patut dipertanyakan,” kata Filep Wamafma melalui akun Facebook-nya.
Menurut dia, realitas ini sangat tidak wajar dan menjadikan beban bagi rakyat khususnya Papua.
”Masyarakat mengalami kesengsaraan dan penderitaan. Kami benar-benar mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan yang cepat untuk mengatasi persoalan tersebut,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/12/2019).
Dia menegaskan, bagaimana mungkin keinginan pemerintah bisa menyelesaikan berbagai persoalan di Papua sementara dengan pelayanan seperti ini justru membuat beban bertambah untuk rakyat.
(dam)