Atraksi Pencak Silat Meriahkan Resepsi Diplomatik TNI di Mesir
A
A
A
JAKARTA - Kantor Atase Pertahanan Indonesia di Kairo menggelar Resepsi Diplomatik perayaan Hari Ulang Tahun ke-74 TNI. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka meningkatkan hubungan dan kerja sama militer dengan para Atase Pertahanan (Athan) dan Diplomat dari berbagai negara, khususnya yang bertugas di Republik Arab Mesir.
Ada yang unik dan berbeda pada perhelatan Resepsi Diplomatik kali ini yaitu dengan tampilnya atraksi bela diri khas Indonesia yaitu Pencak Silat yang dimainkan oleh mahasiswa dan warga Mesir. Mereka merupakan pesilat dari perguruan Tapak Suci dan Telaga Biru cabang Mesir.
Para tamu undangan dan hadirin terlihat sangat antusias dengan suguhan penampilan para pesilat dan tidak sedikit yang berdecak kagum saat melihat para warga Mesir mampu memainkan jurus-jurus silat yang cukup sulit. Acara resepsi diawali dengan mendengarkan lagu kebangsaan Mesir ”Biladi Biladi” disusul dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir, Helmy Fauzy dalam sambutannya mengatakan dalam rangka menjaga perdamaian dan ketertiban dunia, maka kerja sama internasional melalui kerja sama militer dan pertahanan antar negara amatlah diperlukan.
Menurutnya, Indonesia memandang Mesir sebagai salah satu negara dengan kekuatan Angkatan Bersenjata yang tercanggih dan paling modern di kawasan Afrika dan Timur Tengah, sehingga kerja sama pertahanan antara kedua negara harus dipelihara dan ditingkatkan, terutama untuk memerangi terorisme yang merupakan ancaman bagi perdamaian dunia.
Sementara itu, Athan RI di Kairo Kolonel Arm Alvin Dermawan Sukardi, mengungkapkan TNI telah berkontribusi menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera PBB dan terus menambah jumlahnya agar tercapai target 4.000 personel. ”Saat ini Indonesia tengah meningkatkan modernisasi alutsista bahkan telah berhasil memproduksi alutsista sendiri berupa tank medium dan ringan, Armoured Personnel Carriers (APC) serta berbagai senjata api dan munisi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Indonesia juga memproduksi kapal dan pesawat udara untuk keperluan militer maupun sipil. Produk-produk tersebut telah digunakan di beberapa negara termasuk oleh PBB, karena kualitas dan harganya yang bersaing.
Dalam kesempatan tersebut, lulusan Akademi Milliter 1997 itu juga menyampaikan hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Mesir sudah lama terjalin sejak Mesir menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. ”Pada masa yang akan datang, kerja sama militer dan pertahanan antar kedua negara akan terus diperkuat,” katanya.
Resepsi Diplomatik perayaan HUT ke-74 TNI dihadiri Menteri Pertahanan Republik Arab Mesir yang diwakili Asisten Menhan, Mayor Jenderal Bassem Riyadh Soleiman dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Mesir yang diwakili Marsekal Muda Mohamed Abdel Gaber Abdel Latif.
Dalam acara tersebut hadir pula para Athan negara sahabat yang terakreditasi dan residen di Mesir baik yang berasal dari negara kawasan Eropa, Amerika, Afrika maupun Asia. Bahkan organisasi internasional seperti Multinational Forces Observers(MFO) dan United Nations Truce Supervision Organization (UNTSO) serta counterpart Athan RI Kairo lainnya.
Ada yang unik dan berbeda pada perhelatan Resepsi Diplomatik kali ini yaitu dengan tampilnya atraksi bela diri khas Indonesia yaitu Pencak Silat yang dimainkan oleh mahasiswa dan warga Mesir. Mereka merupakan pesilat dari perguruan Tapak Suci dan Telaga Biru cabang Mesir.
Para tamu undangan dan hadirin terlihat sangat antusias dengan suguhan penampilan para pesilat dan tidak sedikit yang berdecak kagum saat melihat para warga Mesir mampu memainkan jurus-jurus silat yang cukup sulit. Acara resepsi diawali dengan mendengarkan lagu kebangsaan Mesir ”Biladi Biladi” disusul dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir, Helmy Fauzy dalam sambutannya mengatakan dalam rangka menjaga perdamaian dan ketertiban dunia, maka kerja sama internasional melalui kerja sama militer dan pertahanan antar negara amatlah diperlukan.
Menurutnya, Indonesia memandang Mesir sebagai salah satu negara dengan kekuatan Angkatan Bersenjata yang tercanggih dan paling modern di kawasan Afrika dan Timur Tengah, sehingga kerja sama pertahanan antara kedua negara harus dipelihara dan ditingkatkan, terutama untuk memerangi terorisme yang merupakan ancaman bagi perdamaian dunia.
Sementara itu, Athan RI di Kairo Kolonel Arm Alvin Dermawan Sukardi, mengungkapkan TNI telah berkontribusi menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera PBB dan terus menambah jumlahnya agar tercapai target 4.000 personel. ”Saat ini Indonesia tengah meningkatkan modernisasi alutsista bahkan telah berhasil memproduksi alutsista sendiri berupa tank medium dan ringan, Armoured Personnel Carriers (APC) serta berbagai senjata api dan munisi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Indonesia juga memproduksi kapal dan pesawat udara untuk keperluan militer maupun sipil. Produk-produk tersebut telah digunakan di beberapa negara termasuk oleh PBB, karena kualitas dan harganya yang bersaing.
Dalam kesempatan tersebut, lulusan Akademi Milliter 1997 itu juga menyampaikan hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Mesir sudah lama terjalin sejak Mesir menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. ”Pada masa yang akan datang, kerja sama militer dan pertahanan antar kedua negara akan terus diperkuat,” katanya.
Resepsi Diplomatik perayaan HUT ke-74 TNI dihadiri Menteri Pertahanan Republik Arab Mesir yang diwakili Asisten Menhan, Mayor Jenderal Bassem Riyadh Soleiman dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Mesir yang diwakili Marsekal Muda Mohamed Abdel Gaber Abdel Latif.
Dalam acara tersebut hadir pula para Athan negara sahabat yang terakreditasi dan residen di Mesir baik yang berasal dari negara kawasan Eropa, Amerika, Afrika maupun Asia. Bahkan organisasi internasional seperti Multinational Forces Observers(MFO) dan United Nations Truce Supervision Organization (UNTSO) serta counterpart Athan RI Kairo lainnya.
(cip)