Tangkal Radikalisme, Masyarakat Cinta Masjid Diminta Berdakwah dengan Cinta
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat Cinta Masjid Indonesia (MCMI) terus membangun komunikasi dengan takmir-takmir masjid di lingkungan pemerintahan maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna menangkal paham radikalisme. Masuknya paham radikalisme di masjid milik pemerintah dan BUMN menjadi keprihatinan MCM.
"Ironis, dalam lingkungan pemerintahan yang berideologi Pancasila, tapi ada takmir masjid milik pemerintah yang ceramahnya anti Pancasila," ujar Ketua Umum MCMI, Wishnu Dewanto, di sela-sela Orientasi Bela Negara bertema 'Tebarkan Dakwah Dengan Cinta untuk Indonesia Maju' di Jakarta, Sabtu (23/11/2019). (Baca juga: 50 Penceramah Terpapar Paham Radikal)
Melalui kegiatan ini pihaknya ingin membangun komunikasi dengan takmir-takmir masjid di lingkungan pemerintahan dan BUMN. "Sebagian sudah (komunikasi) walaupun belum semuanya. Dari acara ini juga kita kumpulkan referensi untuk masukan bagi para takmir masjid tersebut. Kita imbau pemerintah jangan hanya membangun masjid yang indah saja, tapi perhatikan juga takmir masjidnya," papar Wishnu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina MCMI, Budi Karya Sumadi, meminta pengurus MCMI terus menyampaikan dakwah dengan cinta. (Baca juga: Pemerintah Bertekad Bersihkan Radikalisme)
"MCMI harus menjadi garda terdepan mengajak umat tetap dalam kerukunan yang penuh toleransi sesama umat beragama. Saya juga menekankan perlu adanya inovasi dalam menyampaikan dakwah dengan cinta," ujar Budi Karya dalam sambutannya.
Diketahui, Badan Intelijen Negara (BIN) beberapa waktu lalu mengungkapkan sedikitnya ada 50 penceramah yang menyebarkan paham radikal di DKI Jakarta. Fakta ini ditemukan setelah BIN menelusuri 100 masjid yang ada di Jakarta. Dari hasil penelusuran ditemukan 41 masjid terpapar paham radikal yang dilakukan oleh para penceramahnya. (Baca juga: BNPT Minta Kemenag Tindak Lanjuti Info 40 Masjid Terpapar Radikalisme)
"Ironis, dalam lingkungan pemerintahan yang berideologi Pancasila, tapi ada takmir masjid milik pemerintah yang ceramahnya anti Pancasila," ujar Ketua Umum MCMI, Wishnu Dewanto, di sela-sela Orientasi Bela Negara bertema 'Tebarkan Dakwah Dengan Cinta untuk Indonesia Maju' di Jakarta, Sabtu (23/11/2019). (Baca juga: 50 Penceramah Terpapar Paham Radikal)
Melalui kegiatan ini pihaknya ingin membangun komunikasi dengan takmir-takmir masjid di lingkungan pemerintahan dan BUMN. "Sebagian sudah (komunikasi) walaupun belum semuanya. Dari acara ini juga kita kumpulkan referensi untuk masukan bagi para takmir masjid tersebut. Kita imbau pemerintah jangan hanya membangun masjid yang indah saja, tapi perhatikan juga takmir masjidnya," papar Wishnu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina MCMI, Budi Karya Sumadi, meminta pengurus MCMI terus menyampaikan dakwah dengan cinta. (Baca juga: Pemerintah Bertekad Bersihkan Radikalisme)
"MCMI harus menjadi garda terdepan mengajak umat tetap dalam kerukunan yang penuh toleransi sesama umat beragama. Saya juga menekankan perlu adanya inovasi dalam menyampaikan dakwah dengan cinta," ujar Budi Karya dalam sambutannya.
Diketahui, Badan Intelijen Negara (BIN) beberapa waktu lalu mengungkapkan sedikitnya ada 50 penceramah yang menyebarkan paham radikal di DKI Jakarta. Fakta ini ditemukan setelah BIN menelusuri 100 masjid yang ada di Jakarta. Dari hasil penelusuran ditemukan 41 masjid terpapar paham radikal yang dilakukan oleh para penceramahnya. (Baca juga: BNPT Minta Kemenag Tindak Lanjuti Info 40 Masjid Terpapar Radikalisme)
(thm)