Presiden Terima Surat Kepercayaan 14 Dubes, Kerja Sama Ekonomi Jadi Fokus
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 14 duta besar (dubes) negara sahabat. Ke-14 negara sahabat itu, yakni Belanda, Uni Eropa, Prancis, Yunani, Montenegro, Zimbabwe, Sierra Leone, Niger, Kanada, Laos, Azerbaijan, Iran dan Nepal, dan Argentina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, hal pertama yang disampaikan para dubes adalah memberikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi yang kembali sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Mereka mengucapkan selamat kepada Bapak Presiden atas terpilihnya kembali sebagai Presiden RI untuk periode yang kedua,” kata Retno di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019). (Baca Juga: Mahfud MD Minta Habib Rizieq Tunjukkan Bukti Pencekalan)
Pada saat itu, kata dia, Presiden juga menjelaskan mengenai prioritas pembangunan selama lima tahun ke depan. Menurut Retno, satu fokus yang menjadi pembicaraan antara para dubes dan Presiden adalah kerja sama ekonomi.
“Misalnya di Niger kita sudah banyak sekali melakukan kerja sama untuk pembangunan renovasi istana di Niger. Kemudian dengan Laos misalnya kita sudah melakukan joint development agreement untuk pembangunan rel kereta api dan sarananya. Dengan Nepal baru saja awal November baru tiba CN 235 220, dan mereka sedang memikirkan untuk memesan kembali beberapa pesawat dari Indonesia. Jadi sekali lagi fokus pembahasan presiden dengan duta besar baru adalah di bidang ekonomi,” paparnya.
Kemudian secara khusus, lanjut Retno, Presiden kembali menekankan pentingnya negosiasi masalah kepala sawit dengan duta besar Uni Eropa. Termasuk juga terkai perundingan Indonesia dengan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA).
“Saat bertemu dengan duta besar Uni Eropa, Presiden menyampaikan satu mengenai pentingnya terus melanjutkan negosiasi Indonesia-EU CEPA. Tetapi tidak kalah pentingnya presiden menyampaikan kembali konsennya mengenai kelapa sawit,” katanya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, hal pertama yang disampaikan para dubes adalah memberikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi yang kembali sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Mereka mengucapkan selamat kepada Bapak Presiden atas terpilihnya kembali sebagai Presiden RI untuk periode yang kedua,” kata Retno di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019). (Baca Juga: Mahfud MD Minta Habib Rizieq Tunjukkan Bukti Pencekalan)
Pada saat itu, kata dia, Presiden juga menjelaskan mengenai prioritas pembangunan selama lima tahun ke depan. Menurut Retno, satu fokus yang menjadi pembicaraan antara para dubes dan Presiden adalah kerja sama ekonomi.
“Misalnya di Niger kita sudah banyak sekali melakukan kerja sama untuk pembangunan renovasi istana di Niger. Kemudian dengan Laos misalnya kita sudah melakukan joint development agreement untuk pembangunan rel kereta api dan sarananya. Dengan Nepal baru saja awal November baru tiba CN 235 220, dan mereka sedang memikirkan untuk memesan kembali beberapa pesawat dari Indonesia. Jadi sekali lagi fokus pembahasan presiden dengan duta besar baru adalah di bidang ekonomi,” paparnya.
Kemudian secara khusus, lanjut Retno, Presiden kembali menekankan pentingnya negosiasi masalah kepala sawit dengan duta besar Uni Eropa. Termasuk juga terkai perundingan Indonesia dengan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA).
“Saat bertemu dengan duta besar Uni Eropa, Presiden menyampaikan satu mengenai pentingnya terus melanjutkan negosiasi Indonesia-EU CEPA. Tetapi tidak kalah pentingnya presiden menyampaikan kembali konsennya mengenai kelapa sawit,” katanya.
(dam)