Donasi ke Anak Yatim Jadi Cara untuk Tanamkan Kepedulian Siswa

Selasa, 12 November 2019 - 19:01 WIB
Donasi ke Anak Yatim Jadi Cara untuk Tanamkan Kepedulian Siswa
Donasi ke Anak Yatim Jadi Cara untuk Tanamkan Kepedulian Siswa
A A A
JAKARTA - Berbagi kepada sesama memiliki pengaruh positif kepada perkembangan sosial-interpersonal anak, mereka juga akan terdidik menjadi manusia yang mau peduli satu sama lain. Karenanya, kemauan untuk berbagi seharusnya sudah diajarkan kepada anak-anak sejak dini baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.

Sebab, menanamkan sikap berbagi sedari kecil akan terbawa hingga anak dewasa, yang membuat anak mengenal rasa empati dan peduli terhadap orang lain. Selain itu berbagi juga mengajarkan nilai kebersamaan kepada sesama.
Donasi ke Anak Yatim Jadi Cara untuk Tanamkan Kepedulian Siswa

Berlatar belakang hal itu, sekolah Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial kepada masyarakat yang kurang beruntung. Uniknya, kegiatan ini dikoordinir oleh siswa-siswi SD-SMP-SMA melalui OSIS.

"Alhamdulillah, siswa-siswi kita menghimpun santunan untuk anak yatim piatu di sekitar lingkungan sekolah," ujar Kursad Duvarci, perwakilan sekolah KBS dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Dipaparkannya, sekolah KBS sebenarnya usianya masih relatif muda. Baru didirikan pada tahun 2011, namun telah mampu mengukir banyak prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Kegiatan berbagi ini sesuai visi misi sekolah, juga untuk mengajarkan siswa-siswi peduli pada sesama," tambahnya.

Kali ini siswa-siswi KBS mengumpulkan 1462 paket santunan yang dibagikan kepada anak-anak yatim piatu. Paket tersebut berisi tas, alat tulis, perlengkapan mandi, makanan ringan, dan juga uang saku.

"Semuanya berasal dari siswa-siswi sekolah. Mereka bahu membahu mengumpulkan dana dari uang saku yang mereka miliki setiap hari," ujarnya.

Pemberian santunan dikemas dalam kegiatan 'KBS Bersatu Berbagi Santunan Yatim Piatu' yang digelar di Museum Soeharto DIY pada Jumat, 8 November 2019, kemarin. Sebanyak 500 paket telah disalurkan kepada yatim piatu yang membutuhkan.

"Sisa paket akan disalurkan secara bertahap. Melalui kegiatan sosial seperti ini, untuk menanamkan rasa sensitivitas dan kepedulian terhadap sesama kepada siswa," lanjutnya.

Psikolog Pendidikan dan Anak Elisabeth Santosa menuturkan, berbagi adalah keterampilan hidup yang penting. Kemampuan berbagi ini harus diajarkan sejak bayi, balita dan anak-anak.

"Sehingga nantinya mereka dapat belajar berinteraksi, berteman dan bermain bersama anak-anak sebayanya, dan orang-orang di lingkungan sekitarnya secara baik," ujarnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4713 seconds (0.1#10.140)