Dr Sardjito Penerima Gelar Pahlawan, Ini Profilnya
A
A
A
JAKARTA - Tokoh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Prof Dr M Sardjito adalah salah satu tokoh bangsa yang diberikan gelar pahlawan. Pemberian gelar pahlawan untuk Sardjito itu berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Nomor 120/TK/2019 tertanggal 7 November 2019.
Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 13 Agustus 1889 itu meninggal dunia di usia 80 tahun pada 5 Mei 1970. Dia adalah dokter yang menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Dia pernah menjadi rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama, 19 Desember 1949 - 1961. Pada masa perang kemerdekaan, dia ikut serta dalam proses pemindahan Institut Pasteur di Bandung ke Klaten.
Dia juga pernah menjadi rektor Universitas Islam Indonesia (UII). Perjuangannya di masa penjajahan Belanda patut dikenang.
Betapa tidak, dia berperan penting menjaga kesehatan para pejuang kemerdekaan. Dia selalu berusaha menyuplai obat-obatan dan vitamin untuk para pejuang. (Baca juga: Enam Tokoh Bangsa Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional )
Makanan dan multivitamin untuk para tentara Republik Indonesia itu pun dikenal dengan nama Biskuit Sardjito. Dia juga membangun pos kesehatan khusus untuk melayani segala keperluan para tentara di Yogyakarta dan sekitarnya. (Baca juga: Gus Dur Sangat Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional )
Dia juga pernah menciptakan vaksin anti penyakit infeksi seperti vaksin untuk typus, kolera, disentri, staflokoken dan streptokoken. Namanya telah diabadikan sebagai nama sebuah rumah sakit daerah di Yogyakarta, yakni Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.
Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 13 Agustus 1889 itu meninggal dunia di usia 80 tahun pada 5 Mei 1970. Dia adalah dokter yang menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Dia pernah menjadi rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama, 19 Desember 1949 - 1961. Pada masa perang kemerdekaan, dia ikut serta dalam proses pemindahan Institut Pasteur di Bandung ke Klaten.
Dia juga pernah menjadi rektor Universitas Islam Indonesia (UII). Perjuangannya di masa penjajahan Belanda patut dikenang.
Betapa tidak, dia berperan penting menjaga kesehatan para pejuang kemerdekaan. Dia selalu berusaha menyuplai obat-obatan dan vitamin untuk para pejuang. (Baca juga: Enam Tokoh Bangsa Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional )
Makanan dan multivitamin untuk para tentara Republik Indonesia itu pun dikenal dengan nama Biskuit Sardjito. Dia juga membangun pos kesehatan khusus untuk melayani segala keperluan para tentara di Yogyakarta dan sekitarnya. (Baca juga: Gus Dur Sangat Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional )
Dia juga pernah menciptakan vaksin anti penyakit infeksi seperti vaksin untuk typus, kolera, disentri, staflokoken dan streptokoken. Namanya telah diabadikan sebagai nama sebuah rumah sakit daerah di Yogyakarta, yakni Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.
(pur)