Menteri Agama Disarankan Jalin Silaturahim ke Ormas dan Tokoh Agama

Jum'at, 01 November 2019 - 19:55 WIB
Menteri Agama Disarankan Jalin Silaturahim ke Ormas dan Tokoh Agama
Menteri Agama Disarankan Jalin Silaturahim ke Ormas dan Tokoh Agama
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memilih Jenderal (Purn) Fachrul Razi menjadi Menteri Agama (Menag). Secara khusus, Jokowi memberikan tugas kepada Fachrul Razi untuk memberantas radikalisme yang marak terjadi.

Intelektual muda NU Ubaidillah Amin Moch mengapresiasi tugas dari Jokowi untuk memberantas paham radikal. Terlebih dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, untuk pertama kalinya Menag dijabat oleh seorang Jenderal TNI.

Namun demikian, Ubaidillah menyarankan Fachrul Razi untuk segera melakukan silaturahim dan konsolidasi dengan tokoh agama dan masyarakat. Tujuannya, Menag baru harus mampu merangkul berbagai agama dan ormas keagamaan di Indonesia.

"Saya kira itu bagus. Mencoba out of the box. Di Indonesia sebagian masyarakat pemeluknya muslim, apalagi bermacam-macam ormas keagamaan, sepatutnya bisa merangkul, dan mengayomi berbagai agama dan ormas keagamaan yang ada," tutur Ubaidillah.

Silaturahim itu kata Ubaidillah, untuk membangun hubungan dengan berbagai lembaga keagamaaan, ormas keumatan dan lembaga dakwah lainnya. Menurut Pengasuh Ponpes Annuriyah Jember ini, silaturahim penting dilakukan untuk menerima segala aspirasi dari berbagai kelompok keagamaan di Indonesia.

"Ini sangat penting. Tokoh agama, tokoh adat, adalah sosok yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat kita. Aspirasi dan masukan dari mereka adalah representasi aspirasi masyarakat secara umum," tambah Ubaid.

Selain itu, Ubaid juga menjelaskan, corak beragama di Indonesia memiliki banyak paham sehingga pemangku kebijakan (Menag) harus rajin untuk mendengar segala aspirasi dari berbagai kalangan.

Secara khusus, Ubaidillah juga menyarankan Fachrul Razi untuk mendatangi ulama khos yang memiliki pesantren. Menurut Ubaid, pesantren menjadi instrumen penting dalam membumikan pemahaman agama yang toleran.

"Pesantren adalah wadah penanaman pemikiran dan indoktrinasi dari banyak generasi muda Islam. Jika pesantren dan kiyainya mempunyai sikap yang bersahabat dengan pemerintahan, akan begitu juga dengan para santrinya," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9319 seconds (0.1#10.140)