PBB Minta Menag Rajin Dialog dengan Tokoh Agama
A
A
A
JAKARTA - Niat Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi melarang pengguna cadar dan celana cingkrang masuk ke instansi milik pemerintah menjadi polemik.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmo Harsono meminta Menag Fachrul Razi banyak turun berdialog dengan para ulama, tokoh masyarakat serta para kiai.
"Jangan kebanyakan melontarkan statement terlebih dahulu, berdialog dengan MUI, perguruan-perguruan Islam. Dengan demikian Pak menteri dapat merumuskan kebijakan yang tepat," ujar Sukmo Harsono kepada SINDOnews, Jumat (1/11/2019).
Dia berpendapat, jika Menag Fachrul Razi benar akan melarang pengguna cadar dan celana cingkrang masuk instansi pemerintah (Menjadi ASN), justru akan menuai masalah ke depannya.
Dia menilai pelarangan itu menunjukkan Menag Fachrul Razi hanya mengatasi di permukaan dan tidak subtansial.
"Dengan melarang mereka menjadi ASN maka kesempatan melakukan pembinaan langsung jadi hilang, dan mereka justru akan semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, banyak pengguna cadar dan celana cingkrang hanya semata-mata persoalan Syar' i. "Mereka ini perlu dirangkul dan diberikan pemahaman yang lebih baik oleh para pemuka agama," pungkasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmo Harsono meminta Menag Fachrul Razi banyak turun berdialog dengan para ulama, tokoh masyarakat serta para kiai.
"Jangan kebanyakan melontarkan statement terlebih dahulu, berdialog dengan MUI, perguruan-perguruan Islam. Dengan demikian Pak menteri dapat merumuskan kebijakan yang tepat," ujar Sukmo Harsono kepada SINDOnews, Jumat (1/11/2019).
Dia berpendapat, jika Menag Fachrul Razi benar akan melarang pengguna cadar dan celana cingkrang masuk instansi pemerintah (Menjadi ASN), justru akan menuai masalah ke depannya.
Dia menilai pelarangan itu menunjukkan Menag Fachrul Razi hanya mengatasi di permukaan dan tidak subtansial.
"Dengan melarang mereka menjadi ASN maka kesempatan melakukan pembinaan langsung jadi hilang, dan mereka justru akan semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, banyak pengguna cadar dan celana cingkrang hanya semata-mata persoalan Syar' i. "Mereka ini perlu dirangkul dan diberikan pemahaman yang lebih baik oleh para pemuka agama," pungkasnya.
(pur)