Pesan Tito Ke Jenderal Idham: Jadi Kapolri Enggak Gampang
A
A
A
JAKARTA - Mantan Kapolri, Jenederal Purnawirawan Tito Karnavian mengucapkan selamat bertugas kepada Kapolri baru Jenderal Polisi Idham Azis.
Tito yang saat ini menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menegaskan menjabat Kapolri bukan hal mudah.
“Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Pak Idham. Jadi Kapolri enggak gampang karena internal saja harus mengurusi 450 ribu orang. Eksternal ada 34 polda, 500 lebih polres, hampir 5.000 polsek yang tersebar di semua wilayah,” kata Tito di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). (Baca Juga: Jokowi Lantik Idham Azis Jadi Kapolri)
Tito mengungkap, tugas lain yang menanti Kapolri baru yakni melaksanakan tugas pokok pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, pelayanan kepada publik dan penegakan hukum.
Mantan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror ini kembali menegaskan menjadi Kapolri bukan sesuatu yang mudah.
“Penegakan hukum itu tidak gampang di tengah negara yang sangat pluralistik, dan demokrasi yang cenderung bebas. Jadi permasalahan ideologis, permasalahan polistis, pilkada tahun depan di 270 daerah, itu akan banyak sekali,” ungkapnya.
Belum lagi menangani kejahatan konvensional mulai dari perampokan, begal, illegal loging, illegal fishing, dan masalah lingkungan.
“Kompleks sekali. Saya merasakan tiga tahun tiga bulan terasa cukup berat,” tuturnya.
Sebagai Mendagri, Tito memastikan akan bekerja sama dengan Idham. Sebagai pembina kepala daerah, Tito akan meminta memperkuat kekompakan di antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda). Forum tersebut diketuai kepala daerah.
“Dalam konteks di atas sebagai pembina kepala daerah, saya selaku Mendagri mendorong para kepala daerah membangun sinergi yang bagus dengan kepolisian, dengan TNI, Kajati dengan Ketua pengadilan tinggi, dengan ketua DPRD. Kalau kompak, daerah itu akan aman-aman saja,” ujarnya.
Koordinasi dengan Kapolri juga dilakukan terkait persiapan pelaksanaan Pilkada serentak pada tahun depan.
“Pasti. Itu pasti dengan Pak Idham dan Panglima TNI, tinggal mengatur administrasinya,” tutur Tito.
Tito yang saat ini menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menegaskan menjabat Kapolri bukan hal mudah.
“Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Pak Idham. Jadi Kapolri enggak gampang karena internal saja harus mengurusi 450 ribu orang. Eksternal ada 34 polda, 500 lebih polres, hampir 5.000 polsek yang tersebar di semua wilayah,” kata Tito di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). (Baca Juga: Jokowi Lantik Idham Azis Jadi Kapolri)
Tito mengungkap, tugas lain yang menanti Kapolri baru yakni melaksanakan tugas pokok pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, pelayanan kepada publik dan penegakan hukum.
Mantan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror ini kembali menegaskan menjadi Kapolri bukan sesuatu yang mudah.
“Penegakan hukum itu tidak gampang di tengah negara yang sangat pluralistik, dan demokrasi yang cenderung bebas. Jadi permasalahan ideologis, permasalahan polistis, pilkada tahun depan di 270 daerah, itu akan banyak sekali,” ungkapnya.
Belum lagi menangani kejahatan konvensional mulai dari perampokan, begal, illegal loging, illegal fishing, dan masalah lingkungan.
“Kompleks sekali. Saya merasakan tiga tahun tiga bulan terasa cukup berat,” tuturnya.
Sebagai Mendagri, Tito memastikan akan bekerja sama dengan Idham. Sebagai pembina kepala daerah, Tito akan meminta memperkuat kekompakan di antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda). Forum tersebut diketuai kepala daerah.
“Dalam konteks di atas sebagai pembina kepala daerah, saya selaku Mendagri mendorong para kepala daerah membangun sinergi yang bagus dengan kepolisian, dengan TNI, Kajati dengan Ketua pengadilan tinggi, dengan ketua DPRD. Kalau kompak, daerah itu akan aman-aman saja,” ujarnya.
Koordinasi dengan Kapolri juga dilakukan terkait persiapan pelaksanaan Pilkada serentak pada tahun depan.
“Pasti. Itu pasti dengan Pak Idham dan Panglima TNI, tinggal mengatur administrasinya,” tutur Tito.
(dam)