UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional Keselamatan Laboratorium
A
A
A
DEPOK - Unit Pelaksanan Teknis Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (UPT K3L) Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah Penyelenggaraan Konferensi Internasional se-Asia bertajuk “6th Asian Conference on Safety and Education in Laboratory (ACSEL).
Konferensi ini digelar di Bali sebagai upaya membangun Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perguruan tinggi. Hadir dalam konferensi tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Administrasi Umum Sidharta Utama, Kasubdit Pengawasan Norma Ergonomi, Lingkungan Kerja, dan Bahan Berbahaya - Kementerian Tenaga Kerja Agustin Wahyu Ernawati, Chair The 6th ACSEL 2019 Fatma Lestari serta mewakili Rektor Universitas Mahasaraswati, Ida Bagus Made Widiadnya.
Konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh universitas-universitas terkemuka di Asia ini merupakan platform untuk membahas dan berbagi pengetahuan terkait praktik terbaik pada aspek keselamatan dan kesehatan laboratorium.
Sebanyak 256 peserta dari 15 negara seperti Indonesia, Singapore, Jepang, Saudi Arabia hadir pada konferensi ini. Konferensi Asia tentang Keselamatan & Pendidikan di Laboratorium merupakan wadah bagi para ilmuwan, insinyur, peneliti serta profesional untuk membahas dan berbagi pengetahuan terkait praktik terbaik pada aspek keselamatan dan kesehatan laboratorium.
”Selain simposium, ACSEL 2019 diharapkan dapat membangun jaringan pendidikan tinggi guna mencapai standar kelas dunia untuk pendidikan, kesehatan dan keselamatan khususnya di Laboratorium,” kata Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Administrasi Umum, Sidhartra Utama, Jumat (1/11/2019).
Ditambahkan dia, kegiatan kampus dapat menimbulkan beragam bahaya dan risiko terhadap keselamatan, kesehatan, dan Lingkungan para sivitas akademika.
Oleh karenanya, penyelenggaraan ACSEL rutin dilaksanakan dengan harapan dapat membahas kebijakan lintas sektor yaitu pada ranah sains, industri, bisnis, kebijakan dan tata kelola agar dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan berkaktivitas dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di laboratorium.
“Diharapkan platform ini mampu mempertemukan para akademisi lintas negara agar dapat berbagi ilmu terkait praktik keselamatan, kesehatan, dan lingkungan serta implementasi dan kolaborasi penelitian di kampusnya berdasarkan prinsip - prinsip yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak,” ucapnya.
Konferensi ini mencakup presentasi lisan dan poster dari berbagai disiplin ilmu dan latar belakang yang berkaitan dengan keselamatan laboratorium. Program konferensi akan terdiri dari pidato kunci oleh para pakar di bidangnya seperti Tolga Durak dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika; Mary Collins dari Okinawa Institute of Science and Technology; Yuji Matsumoto dari The University of Tokyo; Martina Kelly– National University of Ireland, Galway.
Selain itu ada juga paparan hasil penelitian, diskusi panel, sesi lisan dan poster, dan pameran. Program ini akan mempertemukan akademisi maupun kalangan profesional agar dapat terbangun kemitraan dan strategi pemberdayaan untuk meningkatkan keselamatan laboratorium di semua negara Asia.
“Selain penyelenggaraan konferensi internasional ACSEL 2019, UPT K3L juga menggagas Forum Diskusi K3L yang diikuti oleh 50 perwakilan dari 10 Perguruan Tinggi se-Indonesia,” kata Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti.
Sebelumnya, pada 2018, ACSEL diadakan di Institut Pascasarjana Sains dan Teknologi Okinawa, Okinawa, Jepang.
“Diharapkan, konferensi internasional ini dapat membangun kemitraan antar Perguruan Tinggi di Asia dan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk berbagai lintas sektor, mulai dari sains, industri dan bisnis, hingga dapat menjadi bahan masukan bagi kebijakan dan tata kelola untuk yang bermanfaat meningkatkan keselamatan laboratorium di semua negara Asia,” katanya.
Konferensi ini digelar di Bali sebagai upaya membangun Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perguruan tinggi. Hadir dalam konferensi tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Administrasi Umum Sidharta Utama, Kasubdit Pengawasan Norma Ergonomi, Lingkungan Kerja, dan Bahan Berbahaya - Kementerian Tenaga Kerja Agustin Wahyu Ernawati, Chair The 6th ACSEL 2019 Fatma Lestari serta mewakili Rektor Universitas Mahasaraswati, Ida Bagus Made Widiadnya.
Konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh universitas-universitas terkemuka di Asia ini merupakan platform untuk membahas dan berbagi pengetahuan terkait praktik terbaik pada aspek keselamatan dan kesehatan laboratorium.
Sebanyak 256 peserta dari 15 negara seperti Indonesia, Singapore, Jepang, Saudi Arabia hadir pada konferensi ini. Konferensi Asia tentang Keselamatan & Pendidikan di Laboratorium merupakan wadah bagi para ilmuwan, insinyur, peneliti serta profesional untuk membahas dan berbagi pengetahuan terkait praktik terbaik pada aspek keselamatan dan kesehatan laboratorium.
”Selain simposium, ACSEL 2019 diharapkan dapat membangun jaringan pendidikan tinggi guna mencapai standar kelas dunia untuk pendidikan, kesehatan dan keselamatan khususnya di Laboratorium,” kata Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Administrasi Umum, Sidhartra Utama, Jumat (1/11/2019).
Ditambahkan dia, kegiatan kampus dapat menimbulkan beragam bahaya dan risiko terhadap keselamatan, kesehatan, dan Lingkungan para sivitas akademika.
Oleh karenanya, penyelenggaraan ACSEL rutin dilaksanakan dengan harapan dapat membahas kebijakan lintas sektor yaitu pada ranah sains, industri, bisnis, kebijakan dan tata kelola agar dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan berkaktivitas dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di laboratorium.
“Diharapkan platform ini mampu mempertemukan para akademisi lintas negara agar dapat berbagi ilmu terkait praktik keselamatan, kesehatan, dan lingkungan serta implementasi dan kolaborasi penelitian di kampusnya berdasarkan prinsip - prinsip yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak,” ucapnya.
Konferensi ini mencakup presentasi lisan dan poster dari berbagai disiplin ilmu dan latar belakang yang berkaitan dengan keselamatan laboratorium. Program konferensi akan terdiri dari pidato kunci oleh para pakar di bidangnya seperti Tolga Durak dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika; Mary Collins dari Okinawa Institute of Science and Technology; Yuji Matsumoto dari The University of Tokyo; Martina Kelly– National University of Ireland, Galway.
Selain itu ada juga paparan hasil penelitian, diskusi panel, sesi lisan dan poster, dan pameran. Program ini akan mempertemukan akademisi maupun kalangan profesional agar dapat terbangun kemitraan dan strategi pemberdayaan untuk meningkatkan keselamatan laboratorium di semua negara Asia.
“Selain penyelenggaraan konferensi internasional ACSEL 2019, UPT K3L juga menggagas Forum Diskusi K3L yang diikuti oleh 50 perwakilan dari 10 Perguruan Tinggi se-Indonesia,” kata Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti.
Sebelumnya, pada 2018, ACSEL diadakan di Institut Pascasarjana Sains dan Teknologi Okinawa, Okinawa, Jepang.
“Diharapkan, konferensi internasional ini dapat membangun kemitraan antar Perguruan Tinggi di Asia dan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk berbagai lintas sektor, mulai dari sains, industri dan bisnis, hingga dapat menjadi bahan masukan bagi kebijakan dan tata kelola untuk yang bermanfaat meningkatkan keselamatan laboratorium di semua negara Asia,” katanya.
(cip)