19 Calon Penerbang Militer Ikuti Tradisi Penyematan Wing
A
A
A
SLEMAN - Sebanyak 19 calon penerbang militer Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI angkatan 96 (A96)/prajurit sukarela dinas pendek (PSDP) 32 melaksanakan tradisi penyematan wing penerbang di apron base ops Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Rabu (30/10/2019).
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara penutupan pendidikan (Tupdik) dan Wing Day Sekbang A 96. Tupdik Sekbang Angkatan 96 akan dilaksanakan 3 November 2019 sedangkan Wing Day tanggal 4 November 2019 di Lanud Adisutjipto.
KSAU Marsma TNI Yuyu Sutisna akan memimpin langsung acara Wing Day tersebut. Kepala penerangan dan perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Mayor Sus Ambar Rejiyati menjelaskan tradisi penyematan wing penerbang diawali dengan pendadakan di Ksatrian Wirambara, kemudian ziarah ke makam TNI AU di Ngoto, Banguntapan, Bantul, pada pukul 23.00 WIB.
Setelah itu menuju Tugu Yogyakarta. Dari Tugu long march sampai tugu Garuda Maguwo dan diakhiri dengan upacara penyematan wing penerbang di base ops Lanud Adisutjipto, pada pukul 05.30 WIB.
"Selesai upacara penyematan wing penerbang dilanjutkan dengan tradisi mandi suci yaitu oleh seluruh pejabat dan instruktur serta dilanjutkan dengan mencium bendera merah putih. Tradisi ini bermakna kesiapan dan kesucian jiwa dan raga dalam mengawali pengabdian kepada bangsa dan negara," paparnya.
Danlanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma TNI Bob H Panggabean dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tradisi yang dilaksanakan merupakan bentuk kebanggaan dan penghargaan terhadap almamater serta proses pendidikan Sekbang.
Untuk itu mengajak kepada para calon penerbang militer untuk menghayati dan meresapi makna tradisi yang baru saja dilaksanakan.
"Brevet yang merupakan kebanggaan tersebut harus mampu kalian jaga dan junjung tinggi dimanapun kalian berada. Sebab tidak semua orang mampu dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan serta membutuhkan perjuangan yang panjang untuk mendapatkan," jelasnya.
Bob H Panggabean juga berpesan, meski nannti perwira siswa Sekbang telah melaksanakan tugas di satuan masing-masing, namun harus tetap giat dan selalu bersemangat untuk belajar serta menambah wawasan pengetahuan.
Hal tersebut sangat penting, mengingat dalam penugasan nanti, dituntut sekaligus ditantang oleh situasi dan kondisi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan yang terus berkembang dengan pesat.
"Jadikan kehormatan dan kebanggaan wing yang telah kalian raih sebagai motivasi untuk menampilkan performa tugas yang terbaik sebagai penerbang TNI," tandasnya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara penutupan pendidikan (Tupdik) dan Wing Day Sekbang A 96. Tupdik Sekbang Angkatan 96 akan dilaksanakan 3 November 2019 sedangkan Wing Day tanggal 4 November 2019 di Lanud Adisutjipto.
KSAU Marsma TNI Yuyu Sutisna akan memimpin langsung acara Wing Day tersebut. Kepala penerangan dan perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Mayor Sus Ambar Rejiyati menjelaskan tradisi penyematan wing penerbang diawali dengan pendadakan di Ksatrian Wirambara, kemudian ziarah ke makam TNI AU di Ngoto, Banguntapan, Bantul, pada pukul 23.00 WIB.
Setelah itu menuju Tugu Yogyakarta. Dari Tugu long march sampai tugu Garuda Maguwo dan diakhiri dengan upacara penyematan wing penerbang di base ops Lanud Adisutjipto, pada pukul 05.30 WIB.
"Selesai upacara penyematan wing penerbang dilanjutkan dengan tradisi mandi suci yaitu oleh seluruh pejabat dan instruktur serta dilanjutkan dengan mencium bendera merah putih. Tradisi ini bermakna kesiapan dan kesucian jiwa dan raga dalam mengawali pengabdian kepada bangsa dan negara," paparnya.
Danlanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma TNI Bob H Panggabean dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tradisi yang dilaksanakan merupakan bentuk kebanggaan dan penghargaan terhadap almamater serta proses pendidikan Sekbang.
Untuk itu mengajak kepada para calon penerbang militer untuk menghayati dan meresapi makna tradisi yang baru saja dilaksanakan.
"Brevet yang merupakan kebanggaan tersebut harus mampu kalian jaga dan junjung tinggi dimanapun kalian berada. Sebab tidak semua orang mampu dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan serta membutuhkan perjuangan yang panjang untuk mendapatkan," jelasnya.
Bob H Panggabean juga berpesan, meski nannti perwira siswa Sekbang telah melaksanakan tugas di satuan masing-masing, namun harus tetap giat dan selalu bersemangat untuk belajar serta menambah wawasan pengetahuan.
Hal tersebut sangat penting, mengingat dalam penugasan nanti, dituntut sekaligus ditantang oleh situasi dan kondisi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan yang terus berkembang dengan pesat.
"Jadikan kehormatan dan kebanggaan wing yang telah kalian raih sebagai motivasi untuk menampilkan performa tugas yang terbaik sebagai penerbang TNI," tandasnya.
(maf)