Densus 88 Amankan Satu Terduga Teroris di Sawangan
A
A
A
DEPOK - Seorang pria berinisial BS (41) di Sawangan Depok dicokok Tim Densus 88 Mabes Polri pada Sabtu, 26 Oktober 2019 kemarin. Pria yang diduga masuk dalam jaringan teroris ini diciduk di Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Depok.
Salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan mengatakan, saat itu BS sedang membeli pakan burung. "Lagi beli makanan burun ditangkapnya. Saya juga bingung ada apa, tapi katanya ada teroris-teroris," katanya pada Minggu (27/10/2019).
Menurut dia, BS dikenal jarang bergaul, dengan tetangga pun BS jarang bertegur sapa."BS tinggal di kontrakan hampir setahun. Dia tinggal di sana bersama tiga istrinya," ujarnya.
Kapolresta Depok, AKBP Azis Andriansyah mengatakan penangkapan terduga teroris dilakukan secara simultan mulai dari wilayah Medan, Sumatera Utara Lampung, Cirebon, Tambun, Bekasi Jawa Barat beberapa waktu lalu. "Kalau untuk di Depok, kita baru tahu yang sekarang ini. Dia diduga terlibat beberapa kejadian salah satunya saat kerusuhan Mako Brimob," kata Azis kepada wartawan Minggu (27/10/2019).
Menurut Azis, hanya satu pelaku saja yang diamankan di wilayah Depok yaitu berinisial BS. Koordinasi terkait penangkapan itu, telah dilakukan pihaknya dengan Tim Densus jauh hari sebelumnya. "Sebelumnya, kita memang telah koordinasi dahulu terkait penangkapan ini. Kami hanya sebatas memback up saja, sedangkan pelaksanaan upaya paksa dilakukan oleh Tim Densus," ucapnya.
Warga sekitar juga, telah diberitahu oleh pihak kepolisian agar menjauhi lokasi penangkapan. Satu regu kepolisian yang berisi 10 personel di turunkan, untuk melakukan pengawasan dan menjaga jalannya proses penangkapan terduga teroris.
"Kita sudah kasih tahu kepada mereka (tetangga dan masyarakat sekitar) dalam radius 50-100 meter. Lingkungannya biasa saja, dan terduga juga sehari-hari beraktivitas seperti layaknya warga lain," paparnya.
Diduga BS berbaiat kepada Imam besar Abu Bakar Al Baghdadi. Dia sempat mendatangi Mako Brimob usai kerusuhan napi teroris pada Mei 2018 lalu, dengan niatan membantu ikhwan-ikhwan yang berada di dalam. Selain itu BS juga diduga memiliki kaitan dengan jaringan JAD dan mengetahui rencana pembuatan bom salah satu kelompok teroris untuk melancarkan aksi Amaliyah.
Salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan mengatakan, saat itu BS sedang membeli pakan burung. "Lagi beli makanan burun ditangkapnya. Saya juga bingung ada apa, tapi katanya ada teroris-teroris," katanya pada Minggu (27/10/2019).
Menurut dia, BS dikenal jarang bergaul, dengan tetangga pun BS jarang bertegur sapa."BS tinggal di kontrakan hampir setahun. Dia tinggal di sana bersama tiga istrinya," ujarnya.
Kapolresta Depok, AKBP Azis Andriansyah mengatakan penangkapan terduga teroris dilakukan secara simultan mulai dari wilayah Medan, Sumatera Utara Lampung, Cirebon, Tambun, Bekasi Jawa Barat beberapa waktu lalu. "Kalau untuk di Depok, kita baru tahu yang sekarang ini. Dia diduga terlibat beberapa kejadian salah satunya saat kerusuhan Mako Brimob," kata Azis kepada wartawan Minggu (27/10/2019).
Menurut Azis, hanya satu pelaku saja yang diamankan di wilayah Depok yaitu berinisial BS. Koordinasi terkait penangkapan itu, telah dilakukan pihaknya dengan Tim Densus jauh hari sebelumnya. "Sebelumnya, kita memang telah koordinasi dahulu terkait penangkapan ini. Kami hanya sebatas memback up saja, sedangkan pelaksanaan upaya paksa dilakukan oleh Tim Densus," ucapnya.
Warga sekitar juga, telah diberitahu oleh pihak kepolisian agar menjauhi lokasi penangkapan. Satu regu kepolisian yang berisi 10 personel di turunkan, untuk melakukan pengawasan dan menjaga jalannya proses penangkapan terduga teroris.
"Kita sudah kasih tahu kepada mereka (tetangga dan masyarakat sekitar) dalam radius 50-100 meter. Lingkungannya biasa saja, dan terduga juga sehari-hari beraktivitas seperti layaknya warga lain," paparnya.
Diduga BS berbaiat kepada Imam besar Abu Bakar Al Baghdadi. Dia sempat mendatangi Mako Brimob usai kerusuhan napi teroris pada Mei 2018 lalu, dengan niatan membantu ikhwan-ikhwan yang berada di dalam. Selain itu BS juga diduga memiliki kaitan dengan jaringan JAD dan mengetahui rencana pembuatan bom salah satu kelompok teroris untuk melancarkan aksi Amaliyah.
(whb)