Rencana PUT V Disetujui RUPS, CAR Bank Bukopin Berpotensi Tumbuh 16%

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 10:39 WIB
Rencana PUT V Disetujui...
Rencana PUT V Disetujui RUPS, CAR Bank Bukopin Berpotensi Tumbuh 16%
A A A
JAKARTA - Sebanyak 96,84 persen pemegang saham Bank Bukopin yang menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Bukopin memberikan persetujuan atas rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan aksi korporasi tersebut diharapkan dapat menambah Rasio Kecukupan Modal (CAR) Perseroan sebesar 2 persen hingga 3 persen. Per Agustus 2019, posisi CAR Perseroan berada pada kisaran 13,23 persen.

“Kami berencana menerbitkan saham kelas B sebanyak-banyaknya 40 persen dari jumlah saham yang ditempatkan oleh Perseroan atau sebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham yang bernilai nominal Rp100,-,” ujarnya seusai pelaksanaan RUPSLB Bank Bukopin.

Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi jika seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam PUT V terserap oleh pasar pada harga seperti saat pelaksanaan PUT IV. Dengan kalkulasi tersebut, posisi CAR Bank Bukopin setelah pelaksanaan PUT V diharapkan dapat mencapai 15 persen-16 persen.

“Melalui aksi korporasi ini, kami optimistis Perseroan akan dapat meningkatkan kemampuan pendanaan untuk menjalankan strategi usaha,” ujarnya seusai pelaksanaan RUPSLB.

Persetujuan atas rencana aksi korporasi tersebut diberikan oleh mayoritas pemegang saham Perseroan, termasuk PT Bosowa Corporindo, KB Kookmin Bank, Kopelindo dan Negara RI.

RUPS Luar Biasa Bank Bukopin berlangsung Kamis, 24 Oktober 2019, dipimpin oleh Komisaris Utama Mustafa Abubakar dengan agenda tunggal, yaitu persetujuan atas rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Aksi Korporasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No 32/POJK.04/2015.

Eko Rachmansyah Gindo mengatakan pengajuan Penawaran Umum Terbatas V oleh Perseroan didasari pada pertimbangan untuk meningkatkan permodalan Perseroan dalam rangka mendukung ekspansi usaha.

Eko menjelaskan jumlah saham yang akan diterbitkan bergantung pada keperluan dana Perseroan dan harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V. Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V direncanakan akan dilaksanakan pada Semester II tahun 2019.

“Keseluruhan dana hasil penambahan modal dalam Penawaran Umum Terbatas V ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan,” lanjut Eko.

Bank Bukopin telah menetapkan strategi dan target bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja Perseroan. Untuk jangka pendek, yaitu dalam 1-3 tahun ke depan, Perseroan telah menetapkan sasaran yaitu revitalisasi arah bisnis, perbaikan kualitas aset dan sumber dana, serta penguatan bisnis proses, yang dilanjutkan dengan pengembangan bisnis yang disiplin dan fokus pada segmen ritel, baik dari sisi pendanaan maupun penyediaan dana.

Strategi tersebut akan dilakukan secara selektif sesuai segmen bisnis unggulan, fee based maupun transaksional yang akan dicapai melalui produktivitas sumber daya, kualitas dan proses bisnis.

Dalam jangka menengah, sasaran yang dibidik Perseroan adalah tumbuh berkelanjutan dengan struktur bisnis yang kuat dan sehat melalui fokus pada segmen ritel, produktivitas sumber daya, struktur bisnis berkualitas, dan bisnis proses yang efisien. Dengan begitu, Perseroan diharapkan dapat beroperasi secara kompetitif dan dapat meningkatkan value proposition.

Hingga Semester I/2019 Bank Bukopin terus menjaga tren pertumbuhan jangka panjang. Hal ini terlihat dari posisi aset Perseroan yang mencapai Rp97,74 triliun, tumbuh 6,62 persen dibandingkan dengan posisi pada 30 Juni 2018 sebesar Rp91,67 miliar.

Kenaikan posisi aset Perseroan per Juni 2019 ditopang oleh realisasi penyaluran kredit yang mencapai Rp66,64 triliun dan kenaikan dana pihak ketiga sebesar 9,46 persen secara year-on-year menjadi Rp78,90 triliun. Kondisi tersebut juga menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Bukopin.

Sebanyak 96,84 persen pemegang saham Bank Bukopin yang menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Bukopin memberikan persetujuan atas rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan aksi korporasi tersebut diharapkan dapat menambah Rasio Kecukupan Modal (CAR) Perseroan sebesar 2 persen hingga 3 persen. Per Agustus 2019, posisi CAR Perseroan berada pada kisaran 13,23 persen.

“Kami berencana menerbitkan saham kelas B sebanyak-banyaknya 40 persen dari jumlah saham yang ditempatkan oleh Perseroan atau sebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham yang bernilai nominal Rp100,-,” ujarnya seusai pelaksanaan RUPSLB Bank Bukopin.

Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi jika seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam PUT V terserap oleh pasar pada harga seperti saat pelaksanaan PUT IV. Dengan kalkulasi tersebut, posisi CAR Bank Bukopin setelah pelaksanaan PUT V diharapkan dapat mencapai 15 persen-16 persen.

“Melalui aksi korporasi ini, kami optimistis Perseroan akan dapat meningkatkan kemampuan pendanaan untuk menjalankan strategi usaha,” ujarnya seusai pelaksanaan RUPSLB.

Persetujuan atas rencana aksi korporasi tersebut diberikan oleh mayoritas pemegang saham Perseroan, termasuk PT Bosowa Corporindo, KB Kookmin Bank, Kopelindo dan Negara RI.

RUPS Luar Biasa Bank Bukopin berlangsung Kamis, 24 Oktober 2019, dipimpin oleh Komisaris Utama Mustafa Abubakar dengan agenda tunggal, yaitu persetujuan atas rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Aksi Korporasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No 32/POJK.04/2015.

Eko Rachmansyah Gindo mengatakan pengajuan Penawaran Umum Terbatas V oleh Perseroan didasari pada pertimbangan untuk meningkatkan permodalan Perseroan dalam rangka mendukung ekspansi usaha.

Eko menjelaskan jumlah saham yang akan diterbitkan bergantung pada keperluan dana Perseroan dan harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V. Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V direncanakan akan dilaksanakan pada Semester II tahun 2019.

“Keseluruhan dana hasil penambahan modal dalam Penawaran Umum Terbatas V ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan,” lanjut Eko.

Bank Bukopin telah menetapkan strategi dan target bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja Perseroan. Untuk jangka pendek, yaitu dalam 1-3 tahun ke depan, Perseroan telah menetapkan sasaran yaitu revitalisasi arah bisnis, perbaikan kualitas aset dan sumber dana, serta penguatan bisnis proses, yang dilanjutkan dengan pengembangan bisnis yang disiplin dan fokus pada segmen ritel, baik dari sisi pendanaan maupun penyediaan dana.

Strategi tersebut akan dilakukan secara selektif sesuai segmen bisnis unggulan, fee based maupun transaksional yang akan dicapai melalui produktivitas sumber daya, kualitas dan proses bisnis.

Dalam jangka menengah, sasaran yang dibidik Perseroan adalah tumbuh berkelanjutan dengan struktur bisnis yang kuat dan sehat melalui fokus pada segmen ritel, produktivitas sumber daya, struktur bisnis berkualitas, dan bisnis proses yang efisien. Dengan begitu, Perseroan diharapkan dapat beroperasi secara kompetitif dan dapat meningkatkan value proposition.

Hingga Semester I/2019 Bank Bukopin terus menjaga tren pertumbuhan jangka panjang. Hal ini terlihat dari posisi aset Perseroan yang mencapai Rp97,74 triliun, tumbuh 6,62 persen dibandingkan dengan posisi pada 30 Juni 2018 sebesar Rp91,67 miliar.

Kenaikan posisi aset Perseroan per Juni 2019 ditopang oleh realisasi penyaluran kredit yang mencapai Rp66,64 triliun dan kenaikan dana pihak ketiga sebesar 9,46 persen secara year-on-year menjadi Rp78,90 triliun. Kondisi tersebut juga menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Bukopin.
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8329 seconds (0.1#10.140)