Menteri Tjahjo Bertekad Akselerasi Reformasi Birokrasi dengan Inovasi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi melantik Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggantikan Syafruddin. Pada hari yang sama, Tjahjo Kumolo dan Syafruddin melakukan serah terima jabatan (Sertijab) yang diadakan di Kantor Kementerian PANRB.
Tjahjo Kumolo saat menjabat Menteri Dalam Negeri, pernah memaparkan inovasi pelayanan publik di Ruang Sriwijaya Kementerian PANRB. Kini, di ruangan yang sama, ia menerima jabatan untuk memimpin kementerian yang menjadi lokomotif reformasi birokrasi tersebut. Menteri Tjahjo bertekad, menjadikan birokrasi pemerintah lebih cepat, efektif dan efisien dengan menciptakan inovasi.
“Saya pernah pernah memaparkan inovasi pelayanan publik yang disaksikan oleh Pak Menpan RB (Syafruddin) di ruangan ini,” ujar Menteri Tjahjo saat acara serah terima jabatan, di Ruang Sriwijaya Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Rupanya, ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tersebut menginspirasi Menteri Tjahjo untuk terus mendorong instansi pemerintah agar menciptakan terobosan dengan memangkas alur birokrasi yang berbelit.
Secara singkat, Menteri Tjahjo menjelaskan akan membangun tata kelola pemerintahan yang semakin efektif, dengan mengakselerasi reformasi birokrasi. Salah satu cara agar efek percepatan reformasi birokrasi itu dirasakan masyarakat, adalah dengan menciptakan terobosan di setiap unit kerja instansi pemerintah.
Menteri Tjahjo mengaku, inovasi di lingkup birokrasi, menimbulkan gairah di seluruh pemerintah daerah. Keberanian untuk melakukan terobosan, harus dimiliki setiap penyelenggara pelayanan publik. “Sesuatu hal yang cukup menarik karena rebranding setiap instansi harus berani mengeluarkan inovasi-inovasi sekecil apapun untuk transparansi dan membangun keterbukaan,” ungkap Menteri Tjahjo.
Peningkatan sumber daya manusia aparatur melalui pendidikan, juga menjadi fokus Menteri Tjahjo. Tidak sekadar peningkatan kualitas SDM dan inovasi pelayanan publik, reformasi birokrasi juga berdampak pada iklim investasi. Menurut Menteri Tjahjo, nilai kemudahan berusaha dan berinvestasi akan meningkat ketika alur birokrasi lebih transparan serta tak berbelit.
Di hadapan mantan Menteri PANRB, yakni Asman Abnur, Taufiq Effendi, dan Syafruddin, Menteri Tjahjo menegaskan akan meningkatkan pemahaman tentang reformasi birokrasi. “Kita ingin pemahaman reformasi birokrasi yang sudah dirintis para pendahulu Menteri PANRB lebih ditingkatkan secara revolusioner,” tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai, Kepala BKN Bima Haria Wibisana, Plt. Kepala ANRI M. Taufik, Ketua KASN Agus Pramusinto, Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, seluruh pejabat Eselon I, Staf Ahli dan Staf Khusus Kementerian PANRB, serta para tamu undangan. (don)
Tjahjo Kumolo saat menjabat Menteri Dalam Negeri, pernah memaparkan inovasi pelayanan publik di Ruang Sriwijaya Kementerian PANRB. Kini, di ruangan yang sama, ia menerima jabatan untuk memimpin kementerian yang menjadi lokomotif reformasi birokrasi tersebut. Menteri Tjahjo bertekad, menjadikan birokrasi pemerintah lebih cepat, efektif dan efisien dengan menciptakan inovasi.
“Saya pernah pernah memaparkan inovasi pelayanan publik yang disaksikan oleh Pak Menpan RB (Syafruddin) di ruangan ini,” ujar Menteri Tjahjo saat acara serah terima jabatan, di Ruang Sriwijaya Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Rupanya, ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tersebut menginspirasi Menteri Tjahjo untuk terus mendorong instansi pemerintah agar menciptakan terobosan dengan memangkas alur birokrasi yang berbelit.
Secara singkat, Menteri Tjahjo menjelaskan akan membangun tata kelola pemerintahan yang semakin efektif, dengan mengakselerasi reformasi birokrasi. Salah satu cara agar efek percepatan reformasi birokrasi itu dirasakan masyarakat, adalah dengan menciptakan terobosan di setiap unit kerja instansi pemerintah.
Menteri Tjahjo mengaku, inovasi di lingkup birokrasi, menimbulkan gairah di seluruh pemerintah daerah. Keberanian untuk melakukan terobosan, harus dimiliki setiap penyelenggara pelayanan publik. “Sesuatu hal yang cukup menarik karena rebranding setiap instansi harus berani mengeluarkan inovasi-inovasi sekecil apapun untuk transparansi dan membangun keterbukaan,” ungkap Menteri Tjahjo.
Peningkatan sumber daya manusia aparatur melalui pendidikan, juga menjadi fokus Menteri Tjahjo. Tidak sekadar peningkatan kualitas SDM dan inovasi pelayanan publik, reformasi birokrasi juga berdampak pada iklim investasi. Menurut Menteri Tjahjo, nilai kemudahan berusaha dan berinvestasi akan meningkat ketika alur birokrasi lebih transparan serta tak berbelit.
Di hadapan mantan Menteri PANRB, yakni Asman Abnur, Taufiq Effendi, dan Syafruddin, Menteri Tjahjo menegaskan akan meningkatkan pemahaman tentang reformasi birokrasi. “Kita ingin pemahaman reformasi birokrasi yang sudah dirintis para pendahulu Menteri PANRB lebih ditingkatkan secara revolusioner,” tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai, Kepala BKN Bima Haria Wibisana, Plt. Kepala ANRI M. Taufik, Ketua KASN Agus Pramusinto, Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, seluruh pejabat Eselon I, Staf Ahli dan Staf Khusus Kementerian PANRB, serta para tamu undangan. (don)
(alf)