Jadi Menkes, Fokus Dokter Terawan dari BPJS Sampai Stunting

Rabu, 23 Oktober 2019 - 15:08 WIB
Jadi Menkes, Fokus Dokter...
Jadi Menkes, Fokus Dokter Terawan dari BPJS Sampai Stunting
A A A
JAKARTA - Mayor Jenderal TNI dr Terawan Agus Putranto resmi dilantik sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia merasa bahagia dengan tugas barunya tersebut.

"Ya bahagia lah. Boleh diberikan tanggung jawab, amanah untuk bekerja," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Dia mengatakan prioritasnya sesuai dengan visi-misi Presiden Jokowi. Dia mengatakan akan melakukan semua hal untuk mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM).

"Itu kalau di bidang kesehatan ya masalah stunting, BPJS, masalah pelayanan preventif dan promotif. Itu yang harus dimajukan. Dan banyak hal yang sekiranya bisa mendukung visi SDM bisa tercapai," ungkapnya.

Terkai masalah BPJS dirinya akan membicarakan secara detail terlebih dahulu. Dia ingin agar ada solusi yang bijaksana.

"Yang tidak memberatkan masyarakat dan negara. Dan itu harus betul-betul dibahas dengan detail. Dan harus penuh kejujuran, keterbukaan, dan keinginan bersama untuk membenahi pelayanan yang baik," jelasnya.

Untuk stunting dia akan melakukan pengecekan. Pasalnya setiap daerah memiliki keunikan untuk mengatasinya.

"Tidak mungkin digelontor begitu saja. itu akan hilang, musnah. anggaran harus betul-betul tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat guna," katanya.

Menanggapi latar belakangnya sebagai militer, Terawan mengatakan bahwa baginya hidup harus terus belajar. Dia memiliki pengalaman sebagai ketua dokter militer dunia yang diharapkan dapat menjadi bekal sebagai Menkes.

"Dan mudah-mudahan itu bisa saya pakai untuk membantu mempercepat mengatasi persoalan secara bersama-sama. Sehingga bisa mempercepat apa yang sudah dicapai menteri sebelumnya," tuturnya.

Terkait adanya penolakan atas pengangkatan dirinya sebagai menkes, dia tak mau ambil pusing "Ya ndak papa. Kan namanya juga sekarang jabatan politis. Kan ada menerima ada yang menolak. Itu hal biasa," katanya.

Ditanyakan apakah akan melayani pasien, dia mengatakan bahwa hal itu bisa saja tetap dilakukan. Mengingat dirinya merupakan dokter.

"Saya tetap dokter yang akan juga membantu, di mana pun saya berada untuk memberikan konsultasi. Saya kan masih masih bisa. Saya kan mau menolongnya. Masa, ada emergency enggak saya tolong. Kan pasti harus menolong," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1386 seconds (0.1#10.140)