Jokowi Diminta Pilih Menteri Agama dari Kader NU
A
A
A
JAKARTA - Proses penyusunan kabinet di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berlangsung. Berbagai aspirasi muncul agar Jokowi bisa memilih pembantu yang tepat. Salah satunya datang dari kalangan kader muda NU.
Ketua Umum IPNU Aswandi Jailani mengatakan, Presiden Jokowi dalam memilih pembantunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif. Menurut dia, politik keterwakilan harus menjadi salah satu pertimbangan.
"Pos Menteri Agama semestinya diisi oleh kader NU. Bisa dari kalangan partai atau pengurus NU. Kenapa kader NU? Komitmen NU cukup jelas dan tegas tentang keberagamaan di Indonesia," ujar Aswandi di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Dia mengingatkan, kontribusi warga NU dan para masyayikh NU yang berkontribusi besar dalam pemenangan Jokowi-Kiai Ma'ruf pada Pemilu 2019 lalu. Menurut dia, sudah seharusnya pos menteri agama diperuntukkan kader NU.
"Bagaimana para masyayikh turun gunung untuk memenangkan Pak Jokowi. Seperti Syaikhona Almarhum KH Maimoen Zubair, Habib Luthfi dan banyak tokoh lainnya. Pak Jokowi mestinya takdim dengan beliau-beliau. Ingat Jas Hijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama," pesan Aswandi.
Menurut dia, komitmen Presiden yang sejak awal memastikan pos Menteri Agama dari kader NU agar dapat direalisasikan dalam penyusunan kabinet Jokowi jilid kedua ini. "Komitmen itu semestinya direalisasikan dengan baik," tutur Aswandi.
Aswandi mengklaim kader mumpuni yang dimiliki NU cukup berlimpah baik di pengurus NU maupun yang bertebaran di berbagai partai politik yang dapat mengisi pos Menteri Agama."NU banyak stok berkualitas untuk mengisi pos menteri agama. Bisa dari pengurus maupun dari partai politik. Pak Jokowi bebas memilih, asal kader NU dan dekat dengan ulama," tandas Aswandi.
Ketua Umum IPNU Aswandi Jailani mengatakan, Presiden Jokowi dalam memilih pembantunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif. Menurut dia, politik keterwakilan harus menjadi salah satu pertimbangan.
"Pos Menteri Agama semestinya diisi oleh kader NU. Bisa dari kalangan partai atau pengurus NU. Kenapa kader NU? Komitmen NU cukup jelas dan tegas tentang keberagamaan di Indonesia," ujar Aswandi di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Dia mengingatkan, kontribusi warga NU dan para masyayikh NU yang berkontribusi besar dalam pemenangan Jokowi-Kiai Ma'ruf pada Pemilu 2019 lalu. Menurut dia, sudah seharusnya pos menteri agama diperuntukkan kader NU.
"Bagaimana para masyayikh turun gunung untuk memenangkan Pak Jokowi. Seperti Syaikhona Almarhum KH Maimoen Zubair, Habib Luthfi dan banyak tokoh lainnya. Pak Jokowi mestinya takdim dengan beliau-beliau. Ingat Jas Hijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama," pesan Aswandi.
Menurut dia, komitmen Presiden yang sejak awal memastikan pos Menteri Agama dari kader NU agar dapat direalisasikan dalam penyusunan kabinet Jokowi jilid kedua ini. "Komitmen itu semestinya direalisasikan dengan baik," tutur Aswandi.
Aswandi mengklaim kader mumpuni yang dimiliki NU cukup berlimpah baik di pengurus NU maupun yang bertebaran di berbagai partai politik yang dapat mengisi pos Menteri Agama."NU banyak stok berkualitas untuk mengisi pos menteri agama. Bisa dari pengurus maupun dari partai politik. Pak Jokowi bebas memilih, asal kader NU dan dekat dengan ulama," tandas Aswandi.
(pur)