Netizen Bikin 6.500 Kabinet Bayangan, Mayoritas Dibuat Milenial

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 09:31 WIB
Netizen Bikin 6.500...
Netizen Bikin 6.500 Kabinet Bayangan, Mayoritas Dibuat Milenial
A A A
JAKARTA - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin tinggal menghitung hari. Menuju perhelatan yang akan berlangsung besok, 20 Oktober 2019, isu mengenai komposisi kabinet terus mengemuka ke publik, termasuk di dunia maya.

Bahkan teka-teki kabinet juga menjadi permainan atau game di dunia maya. Game Kabinetijen di Opini.id yang mengajak netizen untuk menyusun kabinet bayangan versi mereka sendiri berhasil mengumpulkan lebih dari 6.500 versi kabinet dalam waktu kurang dari dua bulan sejak 8 Agustus 2019 hingga 30 September 2019.

"Animo netizen sangat besar terlihat dari kreativitas mereka untuk memberi nama kabinet, memilih calon menteri favorit, hingga mengusulkan nama-nama baru," kata Risang B Dhananto, Campaign Manager Kabinetijen dan VP Marketing PT Global Visi Media yang menaungi Opini.id, dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Jumat 19 Oktober 2019. (Baca Juga: Teka-teki Kabinet dan Komentar Kocak Netizen)

Yang menarik dalam perjalanan game ini adalah antusiasme audiens muda untuk mengikuti tema politik nasional seperti ini. Data menunjukkan, pengunjung halaman Kabinetijen mayoritas adalah netizen kelompok milenial dan gen Z atau yang saat ini berusia 18-35 tahun. Masing-masing usia 18-24 tahun (25,58%), 25-34 tahun (40,38%), 35-44 tahun (13,85%), 45-54 tahun (12,25%), 55-64 tahun (5,66%), dan di atas 65 tahun (2,27%).

Netizen yang aktif ikut menyusun kabinet juga didominasi anak muda dengan rata-rata usia 21 tahun. Komposisi peserta Kabinetijen masing-masing yang berusia 10-14 tahun (4,29%), 15-19 tahun (42,74%), 20-24 tahun (32,79%), 25-29 tahun (13,42%), 30-34 tahun (3,51%), 35-39 tahun (1,65%), 40-44 tahun (1,02%), 45-50 tahun (0,33%), dan lebih dari 50 tahun (0,25%).

“Antusiasme netizen untuk berpartisipasi dalam Kabinetijen juga menunjukkan bahwa anak muda tidak apatis dengan politik. Inilah salah satu misi kami untuk memastikan proses demokrasi dikawal oleh generasi muda karena mereka yang akan merasakan dampaknya ke depan,” tutur Risang
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0776 seconds (0.1#10.140)