Lewat Program Gertak, Bupati Arifin Ingin Trenggalek Meroket

Rabu, 16 Oktober 2019 - 15:32 WIB
Lewat Program Gertak, Bupati Arifin Ingin Trenggalek Meroket
Lewat Program Gertak, Bupati Arifin Ingin Trenggalek Meroket
A A A
JAKARTA - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mochamad Nur Arifin mengaku tidak semua visi pembangunan yang disampaikan kepala daerah bisa diresapi seluruh masyarakat yang dipimpinnya.

Untuk itu, dibutuhkan bahasa yang sederhana atau istilah yang gampang didengar masyarakat." Saya ingin disederhanakan saja, saya sebut Meroket. Meroket itu singkatan maju ekonomi rakyatnya, orang dan organisasinya kreatif, ekosistemnya terjaga," ujar Arifin dalam paparan di Indonesia Visionary Leader 2019 yang digelar KORAN SINDO dan SINDOnews di Auditorium Gedung SINDO, Menteng, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Melalui Meroket, kata dia, sebenarnya visi dan perencanaan pembangunan yang ingin dicapai Trenggalek dapat dilihat dan ditagih masyarakat.

Menurut dia, sebagai daerah yang dikelilingi hutan, Trenggalek menyimpan banyak potensi yang dapat dikembangkan. Terlebih, letak geografi Trenggalek berada di tengah-tengah antara Yogyakarta dan Malang Raya. Sehingga, hal ini memungkinkan potensi alam bisa lebih berkembang.

"Saya kalau mau layani masyarakat yang mana dulu. Harus ada fokus, karena bicara harapan, harapan hidup masyarakat Trenggalek cukup tinggi sekali. Jadi harus diperhatikan penuh oleh kita," ujarnya.

Arifin mengatakan, ada beberapa program yang bisa menunjang peningkatan masyarakat Trenggalek, utamanya menyangkut pengentasan kemiskinan. Melalui program Gertak atau Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan diharapkan askses dan data informasi soal kemiskinan bisa langsung ditindaklanjuti.

Arifin mengatakan, ada tiga stresing poin yang bisa "diunduh" dari Program Gertak yakni "Sedekah Rezeki, Sedekah Partisipasi dan Sedekah Informasi".

"Jadi sedekah informasi itu misalnya Pak bagaimana kalau kita ada data kemiskinan, sudah enggak perlu susah, datang aja di pangajian tahlil, terus kasih ke kepala desa, nanti kades saya minta tindak lanjuti," katanya.

Di samping itu, melalui program Gertak juga dilakukan kegiatan "Ngopi" atau Ngobrol Pintar para pejabat atau dinas dengan menginap di rumah warga untuk membuat jurnal tentang fakta kemiskinan.

"Saya sempatkan seminggu sekali menginap di rumah warga. Tapi warga yg memang butuh dientaskan," ujar Arifin.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6760 seconds (0.1#10.140)