KJRI Jeddah Gandeng AMPHURI Tingkatkan SDM Indonesia di Saudi
A
A
A
JAKARTA - KJRI Jeddah, Arab Saudi menjalin kerja sama dengan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia di wilayah kerja KJRI Jeddah.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin dan Ketua Umum AMPHURI Joko Asmoro di Sekretariat AMPHURI, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019). Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut, Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KJRI Jeddah Agus Muktamar dan Konsul Perhubungan Amiruddin, dan jajaran pengurus AMPHURI.
Ruang lingkup kesepakatan ini meliputi pendidikan dan pelatihan untuk siswa dan tenaga pendidik serta pengembangan SDM di bidang pendidikan. Saat ini tercatat, ada dua sekolah yang menjadi tempat belajar anak dari WNI yang bermukim di wilayah kerja KJRI Jeddah yaitu Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) dan Sekolah Indonesia Mekkah (SIM). Masing-masing memiliki 1.024 dan 353 siswa.
Kerja sama dengan AMPHURI dilakukan dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar Bahasa Indonesia dan bantuan beasiswa kepada siswa SIJ dan SIM.
Konjen Hery menyampaikan bahwa kerja sama ini menunjukkan tingginya komitmen memajukan kualitas pendidikan WNI di Arab Saudi, bukan hanya dari pemerintah tapi juga swasta.
"Empat kesepakatan yang kami buat sebelumnya adalah dengan berbagai perguruan tinggi, dan kerja sama dengan AMPHURI merupakan inovasi terbaru KJRI Jeddah untuk seluas mungkin meningkatkan kemitraannya dengan berbagai pihak," ujar Hery dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/10/2019).
Sementara, Joko Asmoro menekankan bahwa AMPHURI mengapresiasi berbagai inisiatif untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kualitas SDM Indonesia yang ada di luar negeri. Keberadaan KJRI Jeddah yang menaungi dua sekolah harus dilihat sebagai bentuk kehadiran negara dalam melayani warganya.
"AMPHURI juga memerlukan KJRI untuk bermitra dalam meningkatkan kualitas para penyedia visa dan petugas pelayan jamaah haji dan umrah Indonesia yang berada di Arab Saudi untuk memahami Bahasa Indonesia, sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan AMPHURI. Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diampu oleh KJRI Jeddah akan menjadi entry point bagi kami ke arah peningkatan kualitas layanan tersebut," jelas Joko.
Sejak dilaksanakan pada 2006, hingga saat ini tercatat lebih dari 1.000 alumni Warga Negara Asing (WNA) yang mengikuti kelas BIPA. "Animo peserta setiap tahun selalu naik," ucap Konsul Agus Muktamar.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin dan Ketua Umum AMPHURI Joko Asmoro di Sekretariat AMPHURI, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019). Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut, Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KJRI Jeddah Agus Muktamar dan Konsul Perhubungan Amiruddin, dan jajaran pengurus AMPHURI.
Ruang lingkup kesepakatan ini meliputi pendidikan dan pelatihan untuk siswa dan tenaga pendidik serta pengembangan SDM di bidang pendidikan. Saat ini tercatat, ada dua sekolah yang menjadi tempat belajar anak dari WNI yang bermukim di wilayah kerja KJRI Jeddah yaitu Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) dan Sekolah Indonesia Mekkah (SIM). Masing-masing memiliki 1.024 dan 353 siswa.
Kerja sama dengan AMPHURI dilakukan dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar Bahasa Indonesia dan bantuan beasiswa kepada siswa SIJ dan SIM.
Konjen Hery menyampaikan bahwa kerja sama ini menunjukkan tingginya komitmen memajukan kualitas pendidikan WNI di Arab Saudi, bukan hanya dari pemerintah tapi juga swasta.
"Empat kesepakatan yang kami buat sebelumnya adalah dengan berbagai perguruan tinggi, dan kerja sama dengan AMPHURI merupakan inovasi terbaru KJRI Jeddah untuk seluas mungkin meningkatkan kemitraannya dengan berbagai pihak," ujar Hery dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/10/2019).
Sementara, Joko Asmoro menekankan bahwa AMPHURI mengapresiasi berbagai inisiatif untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kualitas SDM Indonesia yang ada di luar negeri. Keberadaan KJRI Jeddah yang menaungi dua sekolah harus dilihat sebagai bentuk kehadiran negara dalam melayani warganya.
"AMPHURI juga memerlukan KJRI untuk bermitra dalam meningkatkan kualitas para penyedia visa dan petugas pelayan jamaah haji dan umrah Indonesia yang berada di Arab Saudi untuk memahami Bahasa Indonesia, sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan AMPHURI. Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diampu oleh KJRI Jeddah akan menjadi entry point bagi kami ke arah peningkatan kualitas layanan tersebut," jelas Joko.
Sejak dilaksanakan pada 2006, hingga saat ini tercatat lebih dari 1.000 alumni Warga Negara Asing (WNA) yang mengikuti kelas BIPA. "Animo peserta setiap tahun selalu naik," ucap Konsul Agus Muktamar.
(kri)