Sejahterakan Masyarakat, Taput Maksimalkan Pertanian dan Energi Terbarukan
A
A
A
JAKARTA - Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara memiliki potensi pertanian yang cukup menjanjikan dan juga energi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) serta panas bumi geothermal. Jika dua bidang tersebut digarap maksimal, bisa memberikan kesejahteraan bagi warganya.
”Ini perlu digarap pemerintah pusat dan serius. Kalau itu digarap, bayangin berapa PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita. Sekarang PAD kita Rp180 miliar. Kalau APBD Rp1,3 triliun. Dulu sebelum saya jadi bupati gak sampai Rp800 miliar, PAD hanya Rp30 miliar,” kata Bupati Taput Nikson Nababan dalam acara Indonesia Visionary Leader (IVL) 2019 di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Di bidang pertanian, menurutnya, Taput memiliki potensi yang cukup besar. ”Hampir semua komoditi pertanian cocok di Taput. Tanaman kopi, hasil hutan, durian, petai, rotan, kemenyan, kemudian sayur mayor, cabai, kol, tomat, bawang. Buah nanas kita penghasil terbesar di Sumatra Utara. Ada pula jeruk, lemon,” ujarnya.
Nikson mengaku setuju gagasan Presiden Jokowi untuk mempermudah perizinan. Namun sayangnya, saat ini banyak kewenangan Pemda Tingkat II yang dipangkas. Misalnya pengelolaan pendidikan tingkat SMA kini diambil alih provinsi, begitu pula izin galian C, kehutanan. ”Izin
gangguan (HO) dihapus. Nggak ada lagi PAD kita. Kalau ada yang melanggar kita gak bisa apa-apa,” papar bupati yang sudah menjabat untuk periode keduanya sekarang.
Taput, kata Nikson, sebenarnya juga memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Sayangnya, keberadaan Danau Toba saat ini masih menjadi tujuan wisata tunggal sehingga kunjungan wisata di sana umumnya tidak lama. Karena itu, dirinya mengusulkan agar pemerintah pusat bisa
membangun tol sehingga wisatawan yang datang tidak hanya ke Danau Toba, namun bisa juga menikmati keindahan pantai yang menurutnya memiliki potensi yang luar biasa. ”Jadi wisatawan itu bisa long stay di sana. Kalau cuma Danau Toba ya sehari dua hari sudah pulang,” katanya.
Nikson juga mengusulkan agar pemerintah pusat membangun Universitas Negeri di Tarutung pelajar dari berbagai daerah bisa datang untuk belajar ke Taput. Dengan begitu, potensi yang akan di sana bisa optimal dan kesejahteraan masyarakatnya bisa meningkat.
”Ini perlu digarap pemerintah pusat dan serius. Kalau itu digarap, bayangin berapa PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita. Sekarang PAD kita Rp180 miliar. Kalau APBD Rp1,3 triliun. Dulu sebelum saya jadi bupati gak sampai Rp800 miliar, PAD hanya Rp30 miliar,” kata Bupati Taput Nikson Nababan dalam acara Indonesia Visionary Leader (IVL) 2019 di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Di bidang pertanian, menurutnya, Taput memiliki potensi yang cukup besar. ”Hampir semua komoditi pertanian cocok di Taput. Tanaman kopi, hasil hutan, durian, petai, rotan, kemenyan, kemudian sayur mayor, cabai, kol, tomat, bawang. Buah nanas kita penghasil terbesar di Sumatra Utara. Ada pula jeruk, lemon,” ujarnya.
Nikson mengaku setuju gagasan Presiden Jokowi untuk mempermudah perizinan. Namun sayangnya, saat ini banyak kewenangan Pemda Tingkat II yang dipangkas. Misalnya pengelolaan pendidikan tingkat SMA kini diambil alih provinsi, begitu pula izin galian C, kehutanan. ”Izin
gangguan (HO) dihapus. Nggak ada lagi PAD kita. Kalau ada yang melanggar kita gak bisa apa-apa,” papar bupati yang sudah menjabat untuk periode keduanya sekarang.
Taput, kata Nikson, sebenarnya juga memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Sayangnya, keberadaan Danau Toba saat ini masih menjadi tujuan wisata tunggal sehingga kunjungan wisata di sana umumnya tidak lama. Karena itu, dirinya mengusulkan agar pemerintah pusat bisa
membangun tol sehingga wisatawan yang datang tidak hanya ke Danau Toba, namun bisa juga menikmati keindahan pantai yang menurutnya memiliki potensi yang luar biasa. ”Jadi wisatawan itu bisa long stay di sana. Kalau cuma Danau Toba ya sehari dua hari sudah pulang,” katanya.
Nikson juga mengusulkan agar pemerintah pusat membangun Universitas Negeri di Tarutung pelajar dari berbagai daerah bisa datang untuk belajar ke Taput. Dengan begitu, potensi yang akan di sana bisa optimal dan kesejahteraan masyarakatnya bisa meningkat.
(poe)