Jelang Pelantikan Presiden, Keamanan Pejabat Negara Perlu Diperkuat

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 22:33 WIB
Jelang Pelantikan Presiden,...
Jelang Pelantikan Presiden, Keamanan Pejabat Negara Perlu Diperkuat
A A A
JAKARTA - Penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto harus dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan pengamanan terhadap pejabat negara, terutama menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang.

”Sebagai anak bangsa, kami mengutuk tindakan biadab dan perbuatan radikal terhadap pejabat tinggi negara ini. Kami sangat sesalkan kejadian ini kenapa bisa terjadi. Kami tidak menyalahkan siapapun, tapi kami berharap ke depan aparat keamanan dapat meningkatkan pengamanan terhadap pejabat negara,” ujar Ketua Lembaga Pengkajian Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB) Monisyah Hutabarat di Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Pihaknya juga mengajak seluruh komponen anak bangsa harus lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok-kelompok radikal, terutama menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden. ”Kami pengurus LPIPB mengajak seluruh pendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin pada pilpres lalu untuk mengawal dan mensukseskan pelantikan ini,” katanya.

Ungkapan keprihatinan atas peristiwa penusukan terhadap Wiranto juga disampaikan Sekretaris Seknas Jokowi Jon Sinaga. Dia berharap semua pihak bisa menghargai hasil Pilpres 2019 dan tidak mengganggu pelantikan presiden dan wakil presiden.

”Kalaupun ada rasa suka dan tidak suka, itu adalah pilihan. Tapi janganlah kita melakukan tindakan anarkistis untuk menunjukkan jati diri. Kita bangga beberapa negara mengakui demokrasi di Indonesia sudah sangat baik, perlu dicontoh, tapi mengapa sekarang terjadi anarkisme terhadap individu. Itu artinya ada jaringan-jaringan yang tidak suka terhadap pemerintahan sekarang,” sebut Jon Sinaga. Pihaknya berharap aparat kepolisian menuntaskan kelompok-kelompok ekstremis hingga ke akar-akarnya.

Sementara itu, Seknas Dakwah Jokowi DKI Jakarta HM Rizal Maulana menganggap penusukan terhadap pejabat tinggi negara merupakan perbuatan yang sangat keji. ”Tidak sepantasnya di dalam negara yang sudah merdeka dan berdaulat ini terjadi berbagai kekerasan terhadap salah satu pemimpin negara. Kami seribu ulama dalam Seknas Dakwah Jokowi sangat mengecam dan mengutuk sangat keras kejadian ini. Allah SWT tidak akan pernah rela melihat umatnya menyakiti satu umat lainnya, menyakiti satu dengan yang lain,” tuturnya.

Pihaknya berharap penegak hukum bisa menyelidiki siapa dalang di balik semua ini. ”Seknas Dakwah Jokowi mengimbau agar menerapkan hukum setegak-tegaknya,” pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)