Respons Pengamat Militer Salim Said Soal Kandidat Menhan

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 18:46 WIB
Respons Pengamat Militer...
Respons Pengamat Militer Salim Said Soal Kandidat Menhan
A A A
JAKARTA - Semakin dekatnya jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, semakin banyak pula prediksi dan harapan-harapan publik akan sosok menteri-menteri yang kapabel, punya akuntabilitas dan intelektualitas yang baik dan cocok untuk membangun Indonesia 5 tahun ke depan.

Menurut Profesor Salim Said, Pengamat Militer dan Pertahanan bahwa nama-nama menteri yang terpilih nanti merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

"Yang tahu semua itu hanya Pak Jokowi, siapa saja calon menteri yang cocok untuk jabatan tertentu, semua yang menentukan dan memastikan keterpilihannya hanya Pak Jokowi, itu hak prerogatifnya sebagai presiden,” kata Salim Said, Jumat (4/10/19).

Terkait sosok Menteri Pertahanan (Menhan), dari sekian nama yang muncul, salah satunya adalah Letjen TNI (Purn) Syarifudin Tippe, Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan).

Salim Said menilai, Syarifudin Tippe yang dulu adalah mantan mahasiswanya dan pernah juga jadi atasannya selaku Rektor Unhan, sangat cocok untuk menduduki kursi Menhan di Kabinet Jokowi Jilid 2.

"Kalau kandidat kuatnya Jenderal Tippe, saya doakan dan saya dukung, Indonesia akan lebih baik jika punya Menhan sekelas beliau," ungkap Salim Said.

Alasannya, karena Syarifudin Tippe ini punya koneksi yang luas. "Kemampuan lobbynya juga bagus, paham strategi pertahanan dan bela negara, juga seorang akademisi yang terbiasa berpikir komprehensif. Jadi baguslah kalau beliau dipilih Pak Jokowi jadi Menhan," katanya.

Terkait dengan politik pertahanan Indonesia ke depan Salim Said berpendapat, sebagai negara dengan jumlah militer yang besar, Indonesia harus terus menerus membangun kemampuan pertahanannya dengan baik, serius, dan menjadikan dirinya sebagai negara yang kuat.

"Dari sisi militer, alutsista yang modern, dan industry pertahanan yang lengkap dan strategis.

Salim Said menyatakan, TNI harus terus menerus latihan berperang, meningkatkan kemampuan perangnya dengan baik, membangun kemampuan intelijen dan industri pertahanan dengan baik," ungkapnya.

"Sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang kuat dan tidak dipandang remeh oleh negara lain. Menhan ke depan, harus punya koneksi yang luas, dapat meyakinkan pihak luar akan kekuatan Nasional Indonesia dan mampu membangun strategi pertahanan nasional menjadi lebih baik," jelasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0654 seconds (0.1#10.140)