Ditunjuk Jadi Ketua DPR, PDIP Sebut Puan Kaya Pengalaman
A
A
A
JAKARTA - PDI Perjuangan memastikan bakal menugaskan mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani sebagai ketua DPR Periode 2019-2024. Berdasarkan UU MD3, PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2019, otomatis berhak mendapatkan jatah kursi ketua DPR.
Mampukah Puan menjalankan tugas sebagai perempuan pertama dalam sejarah yang menjadi ketua DPR RI? Politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris, mengatakan, Puan merupakan politikus yang kaya pengalaman di percaturan politik Tanah Air.
”Mbak Puan punya pengalaman bervariasi dan panjang di dunia politik sehingga saya yakin mampu memimpin lembaga seperti DPR yang memiliki kerumitan tersendiri. Jadi pengalaman Ibu Puan sebagai mantan pimpinan fraksi, pembina fraksi sampai hari ini, saya rasa akan sangat membantu kerja-kerja Mbak Puan lima tahun yang akan datang,” ujar Charles Honoris usai mendampingi Puan Maharani saat konferensi pers usai pelantikan anggota DPR di ruang Fraksi PDI Perjuangan, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (1/10/2019).
Pengalaman Puan sebagai anggota Kabinet Kerja diyakini bakal memberikan nilai tambah yang signifikan dalam membangun hubungan antara eksekutif dan legislatis selama lima tahun ke depan. ”Mbak Puan memiliki track record yang baik, pegalaman yang panjang dan juga sebagai anggota DPR dengan suara terbanyak se-Indonesia. Jadi ya Beliau memiliki dukungan politik yang baiklah,” katanya.
Charles mengatakan, pihaknya memiliki harapan besar Puan Maharani sebagai perempuan pertama yang memimpin DPR akan banyak melakukan terobosan-terobosan yang berbeda dengan pimpinan-pimpinan DPR sebelumnya. “Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan setelah Mbak Puan memimpin DPR, kepercayaan publik terhadap lembaga DPR juga semakin baik,” katanya.
Apakah penugasan Puan sebagai ketua DPR ini merupakan strategi partainya untuk melangkah pada tahap yang lebih tinggi sebagai calon presiden pada Pemilu 2024? Charles mengatakan bahwa untuk saat ini masih terlalu dini untuk berbicara Pemilu 2024. ”Kalau itu saya rasa masih panjang. Partai punya mekanisme tersendiri dalam menyaring calon pemimpinnya, seperti halnya Pak Jokowi. Jadi masih terlalu dini untuk bisa disampaikan,” katanya.
Mampukah Puan menjalankan tugas sebagai perempuan pertama dalam sejarah yang menjadi ketua DPR RI? Politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris, mengatakan, Puan merupakan politikus yang kaya pengalaman di percaturan politik Tanah Air.
”Mbak Puan punya pengalaman bervariasi dan panjang di dunia politik sehingga saya yakin mampu memimpin lembaga seperti DPR yang memiliki kerumitan tersendiri. Jadi pengalaman Ibu Puan sebagai mantan pimpinan fraksi, pembina fraksi sampai hari ini, saya rasa akan sangat membantu kerja-kerja Mbak Puan lima tahun yang akan datang,” ujar Charles Honoris usai mendampingi Puan Maharani saat konferensi pers usai pelantikan anggota DPR di ruang Fraksi PDI Perjuangan, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (1/10/2019).
Pengalaman Puan sebagai anggota Kabinet Kerja diyakini bakal memberikan nilai tambah yang signifikan dalam membangun hubungan antara eksekutif dan legislatis selama lima tahun ke depan. ”Mbak Puan memiliki track record yang baik, pegalaman yang panjang dan juga sebagai anggota DPR dengan suara terbanyak se-Indonesia. Jadi ya Beliau memiliki dukungan politik yang baiklah,” katanya.
Charles mengatakan, pihaknya memiliki harapan besar Puan Maharani sebagai perempuan pertama yang memimpin DPR akan banyak melakukan terobosan-terobosan yang berbeda dengan pimpinan-pimpinan DPR sebelumnya. “Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan setelah Mbak Puan memimpin DPR, kepercayaan publik terhadap lembaga DPR juga semakin baik,” katanya.
Apakah penugasan Puan sebagai ketua DPR ini merupakan strategi partainya untuk melangkah pada tahap yang lebih tinggi sebagai calon presiden pada Pemilu 2024? Charles mengatakan bahwa untuk saat ini masih terlalu dini untuk berbicara Pemilu 2024. ”Kalau itu saya rasa masih panjang. Partai punya mekanisme tersendiri dalam menyaring calon pemimpinnya, seperti halnya Pak Jokowi. Jadi masih terlalu dini untuk bisa disampaikan,” katanya.
(pur)