Gelar Apel, TNI Siapkan 8 Ribu Pasukan Jaga Pelantikan Presiden
A
A
A
JAKARTA - TNI menggelar apel kesiapan pasukan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang dipimpin langsung Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, didampingi para Kepala Staf Angkatan.
Dalam sambutannya, Hadi mengatakan, TNI telah menyiapkan kurang lebih 8 ribu pasukan untuk mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dalam hal ini Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin.
"Pagi ini saya ambil apel kesiapan pasukan, kurang lebih 8 ribu prajurit dari 3 matra (TNI AU, AD dan AL)," ujar Hadi dalam sambutannya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).
(Baca juga: TNI akan Menghadapi Pihak yang Ingin Menggagalkan Pelantikan Presiden)
Hadi melanjutkan, untuk pengamanan di Gedung MPR dan DPR juga akan diperlebar dan pasukan TNI akan dipertebal. Pengamanan akan dilakukan dari pintu utama hingga Pejompongan.
"Titik-titiknya masing sesuai yang kita rencanakan, tapi tidak masuk ke dalam tapi kita tarik ke luar. Contoh di ladokgi, tidak Ladokgi tapi agar keluar sedikit dan wilayah tersebut terus kita perkuat, lalu pintu utama DPR MPR, Pejompongan," jelasnya.
"Untuk skenario kita siapkan helikopter apabila dibutuhkan untuk masuk gedung DPR dan MPR, InshAllah semua bisa aman dan lancar," tambahnya.
Selain itu Hadi mengungkapkan, pasukan TNI untuk pengamanan di DPR dan MPR juga akan ditambahkan. Dari 3 ribu menjadi 6 ribu pasukan untuk menjaga DPR dan MPR juga menjaga istana dan sentra ekonomi.
"Tugas kita adalah tugas sangat mulia tugas untuk menjaga stabilitas keamanan tugas untuk menciptakan rakyat nmenjadi sejahtera, sejahtera karena aman dan tugas itu sudah ditunjukan selama ini untuk itu. Mari tetap menjaga soliditas meningkatkan profesionalisme untuk tugas yang akan datang," tuturnya.
Dalam sambutannya, Hadi mengatakan, TNI telah menyiapkan kurang lebih 8 ribu pasukan untuk mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dalam hal ini Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin.
"Pagi ini saya ambil apel kesiapan pasukan, kurang lebih 8 ribu prajurit dari 3 matra (TNI AU, AD dan AL)," ujar Hadi dalam sambutannya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).
(Baca juga: TNI akan Menghadapi Pihak yang Ingin Menggagalkan Pelantikan Presiden)
Hadi melanjutkan, untuk pengamanan di Gedung MPR dan DPR juga akan diperlebar dan pasukan TNI akan dipertebal. Pengamanan akan dilakukan dari pintu utama hingga Pejompongan.
"Titik-titiknya masing sesuai yang kita rencanakan, tapi tidak masuk ke dalam tapi kita tarik ke luar. Contoh di ladokgi, tidak Ladokgi tapi agar keluar sedikit dan wilayah tersebut terus kita perkuat, lalu pintu utama DPR MPR, Pejompongan," jelasnya.
"Untuk skenario kita siapkan helikopter apabila dibutuhkan untuk masuk gedung DPR dan MPR, InshAllah semua bisa aman dan lancar," tambahnya.
Selain itu Hadi mengungkapkan, pasukan TNI untuk pengamanan di DPR dan MPR juga akan ditambahkan. Dari 3 ribu menjadi 6 ribu pasukan untuk menjaga DPR dan MPR juga menjaga istana dan sentra ekonomi.
"Tugas kita adalah tugas sangat mulia tugas untuk menjaga stabilitas keamanan tugas untuk menciptakan rakyat nmenjadi sejahtera, sejahtera karena aman dan tugas itu sudah ditunjukan selama ini untuk itu. Mari tetap menjaga soliditas meningkatkan profesionalisme untuk tugas yang akan datang," tuturnya.
(maf)