Negara Dianggap dalam Bahaya, Pengamat: Tak Usah Lebay Merespons Demo Mahasiswa
A
A
A
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menganggap, negara dalam bahaya sehingga Eva mendukung sikap Presiden Jokowi yang tak datang dalam Sidang Umum PBB, dan mewakilkan kepada Wapres Jusuf Kalla.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meminta para pendukung pemerintah tak berlebihan menyikapi kondisi dalam negeri, apalagi menyebut negara dalam bahaya karena gelombang aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa.
"Pertama, tak usah lebay merespons demo mahasiswa. Itu dinamika politik biasa, legal, dan legitimate," kata Adi saat dihubungi Sindonews, Selasa (24/9/2019).
"Toh isunya berkaitan dengan revisi UU KPK dan RKUHP, bukan berkaitan dengan istana. Tak usah paranoid dengan demo," imbuh dia.
Kedua, kata Adi, lagipula Presiden Jokowi pernah berujar bahwa dirinya kangen didemo mahasiswa. Untuk itu, menurutnya, Tuhan sudah kabulkan doa presiden Jokowi sekarang.
"Nikmati aja bagian dinamika berdemokrasi. Presiden saja santai kenapa yang lain gusar," kata Analis Politik asal UIN Jakarta itu menandaskan.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meminta para pendukung pemerintah tak berlebihan menyikapi kondisi dalam negeri, apalagi menyebut negara dalam bahaya karena gelombang aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa.
"Pertama, tak usah lebay merespons demo mahasiswa. Itu dinamika politik biasa, legal, dan legitimate," kata Adi saat dihubungi Sindonews, Selasa (24/9/2019).
"Toh isunya berkaitan dengan revisi UU KPK dan RKUHP, bukan berkaitan dengan istana. Tak usah paranoid dengan demo," imbuh dia.
Kedua, kata Adi, lagipula Presiden Jokowi pernah berujar bahwa dirinya kangen didemo mahasiswa. Untuk itu, menurutnya, Tuhan sudah kabulkan doa presiden Jokowi sekarang.
"Nikmati aja bagian dinamika berdemokrasi. Presiden saja santai kenapa yang lain gusar," kata Analis Politik asal UIN Jakarta itu menandaskan.
(pur)