Seni Ikut Membentuk Karakter Anak
A
A
A
TANGERANG - Kecintaan akan seni pada siswa menjadi salah satu faktor pembentuk karakter anak sehingga tercipta generasi unggul di masa depan. Karena itu, pemerintah sangat mendukung terselenggaranya Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2019.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, sebagai kompetisi di bidang seni FLS2N dapat mendorong penguatan pendidikan karakter bagi perkembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Penguatan ini meliputi tiga sumber karakter, yaitu logika, estetika, dan etika.
”Saya berharap ajang ini bisa memberikan sumbangan berarti bagi penguatan pendidikan karakter. Anak yang pintar dan cerdas, punya kemampuan cukup dan hebat, itu sangat penting. Tetapi semua tidak ada artinya kalau tidak ada karakter yang baik. Yang harus ditekankan adalah pendidikan karakternya baik logika, etika, dan estetika,” kata Mendukbud pada penutupan FLS2N di Tangerang, Banten, akhir pekan lalu.
Pada ajang tahunan kompetensi siswa di bidang seni pertunjukkan dan seni penciptaan ini, DKI Jakarta berhasil menjadi juara umum dengan merebut delapan emas. Disusul Bali di posisi kedua dengan meraih tujuh emas dan Riau menerima lima emas di posisi ketiga. FLS2N 2019 diselenggarakan di dua lokasi, yakni Provinsi Lampung untuk perlombaan jenjang SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus, dan Kota Tangerang untuk perlombaan jenjang SD dan SMP.
Mendikbud berharap, para siswa terus menggali kreativitas yang dimiliki dengan mengikuti kegiatan kompetisi berbasis seni. Dia menekankan, kreativitas siswa perlu terus digali, sebab bermakna penting untuk persaingan di masa depan.
Dia mengatakan, meski di masa depan ada banyak kegiatan yang bisa tergantikan oleh robot, namun kreativitas tidak dapat tergantikan oleh robot. Sebab, kreativitas adalah daya cipta yang dihasilkan oleh manusia.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini memberi apresiasi tinggi kepada hasil karya peserta lomba yang dinilai penuh dengan kreativitas tinggi. “Saya kagum dengan hasil karya anak-anak kita. Contohnya, saya lihat tadi di desain grafis, hasil karyanya sudah di atas rata-rata ukuran anak SMP, kreatif semua,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Khamim mengatakan, kecintaan terhadap seni akan membentuk anak menjadi karakter unggul di masa depan. Menurut dia, penyelenggaraan FLS2N menjadi ajang ekspresi bagi kecintaan siswa akan kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia.
“FLS2N ini dapat menjadi ajang berkreasi, berkarya, dan berprestasi, serta dapat dijadikan ajang ekspresi kecintaan terhadap budaya bangsa dan pengembangan pendidikan karakter,” ujarnya.
Senada dengan Mendikbud, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Poppy Dewi Puspitawati, mengatakan, penyelenggaraan FLS2N juga digunakan sebagai wadah pembinaan karakter bagi siswa. Hal ini sesuai dengan tema FLS2N jenjang SMP, yaitu Seni Menyatukan Keberagaman. (Neneng Zubaidah)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, sebagai kompetisi di bidang seni FLS2N dapat mendorong penguatan pendidikan karakter bagi perkembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Penguatan ini meliputi tiga sumber karakter, yaitu logika, estetika, dan etika.
”Saya berharap ajang ini bisa memberikan sumbangan berarti bagi penguatan pendidikan karakter. Anak yang pintar dan cerdas, punya kemampuan cukup dan hebat, itu sangat penting. Tetapi semua tidak ada artinya kalau tidak ada karakter yang baik. Yang harus ditekankan adalah pendidikan karakternya baik logika, etika, dan estetika,” kata Mendukbud pada penutupan FLS2N di Tangerang, Banten, akhir pekan lalu.
Pada ajang tahunan kompetensi siswa di bidang seni pertunjukkan dan seni penciptaan ini, DKI Jakarta berhasil menjadi juara umum dengan merebut delapan emas. Disusul Bali di posisi kedua dengan meraih tujuh emas dan Riau menerima lima emas di posisi ketiga. FLS2N 2019 diselenggarakan di dua lokasi, yakni Provinsi Lampung untuk perlombaan jenjang SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus, dan Kota Tangerang untuk perlombaan jenjang SD dan SMP.
Mendikbud berharap, para siswa terus menggali kreativitas yang dimiliki dengan mengikuti kegiatan kompetisi berbasis seni. Dia menekankan, kreativitas siswa perlu terus digali, sebab bermakna penting untuk persaingan di masa depan.
Dia mengatakan, meski di masa depan ada banyak kegiatan yang bisa tergantikan oleh robot, namun kreativitas tidak dapat tergantikan oleh robot. Sebab, kreativitas adalah daya cipta yang dihasilkan oleh manusia.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini memberi apresiasi tinggi kepada hasil karya peserta lomba yang dinilai penuh dengan kreativitas tinggi. “Saya kagum dengan hasil karya anak-anak kita. Contohnya, saya lihat tadi di desain grafis, hasil karyanya sudah di atas rata-rata ukuran anak SMP, kreatif semua,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Khamim mengatakan, kecintaan terhadap seni akan membentuk anak menjadi karakter unggul di masa depan. Menurut dia, penyelenggaraan FLS2N menjadi ajang ekspresi bagi kecintaan siswa akan kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia.
“FLS2N ini dapat menjadi ajang berkreasi, berkarya, dan berprestasi, serta dapat dijadikan ajang ekspresi kecintaan terhadap budaya bangsa dan pengembangan pendidikan karakter,” ujarnya.
Senada dengan Mendikbud, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Poppy Dewi Puspitawati, mengatakan, penyelenggaraan FLS2N juga digunakan sebagai wadah pembinaan karakter bagi siswa. Hal ini sesuai dengan tema FLS2N jenjang SMP, yaitu Seni Menyatukan Keberagaman. (Neneng Zubaidah)
(nfl)