Sinergi Kemenag-Kemenkes di Pelaksanaan Haji Solid dan Diapresiasi
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali berharap agar pada penyelenggaraan ibadah haji tahun mendatang, Kementerian Agama (Kemenag) dapat lebih bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mendapat apresiasi baik dari internal dan eksternal, kesuksesan ibadah haji tahun ini berkat sinergi yang sangat bagus antara Kemenkes dan Kemenag," tutur Dirjen.
Nizar mengatakan, saat ini telah terjalin sinergi antara dua kementerian namun masih dalam taraf koordinasi dan konsolidasi.
"Saya ingin bisa akulturasi antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama," ujar Dirjen saat menghadiri ramah tamah PPIH Bidang Kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Dirjen mengusulkan agar petugas PPIH Kemenag dapat dilibatkan sebagai petugas tanazul dan visitasi jamaah sakit.
Selain itu, salah satu upaya menyembuhkan jemaah haji yang mengalami gangguan demensia, Dirjen juga mengusulkan agar selain penyembuhan secara klinis, juga dilakukan proses penyembuhan melalui pendekatan keagamaan.
"Kesehatan juga penting karena manusia tidak hanya terdiri dari darah, daging dan tulang tapi juga kesehatan rohani, atau spiritualitas," pungkasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Kesehatan Nila Moeloek beserta jajarannya, Direktur Bina Haji Khoirizi, Direktur Pelayanan Dalam Negeri Muhajirin Yanis serta PPIH Kemenag dan Kemenkes.
"Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mendapat apresiasi baik dari internal dan eksternal, kesuksesan ibadah haji tahun ini berkat sinergi yang sangat bagus antara Kemenkes dan Kemenag," tutur Dirjen.
Nizar mengatakan, saat ini telah terjalin sinergi antara dua kementerian namun masih dalam taraf koordinasi dan konsolidasi.
"Saya ingin bisa akulturasi antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama," ujar Dirjen saat menghadiri ramah tamah PPIH Bidang Kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Dirjen mengusulkan agar petugas PPIH Kemenag dapat dilibatkan sebagai petugas tanazul dan visitasi jamaah sakit.
Selain itu, salah satu upaya menyembuhkan jemaah haji yang mengalami gangguan demensia, Dirjen juga mengusulkan agar selain penyembuhan secara klinis, juga dilakukan proses penyembuhan melalui pendekatan keagamaan.
"Kesehatan juga penting karena manusia tidak hanya terdiri dari darah, daging dan tulang tapi juga kesehatan rohani, atau spiritualitas," pungkasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Kesehatan Nila Moeloek beserta jajarannya, Direktur Bina Haji Khoirizi, Direktur Pelayanan Dalam Negeri Muhajirin Yanis serta PPIH Kemenag dan Kemenkes.
(maf)