Menkes Sebut Penanganan Kesehatan Jamaah Haji Berhasil
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek menilai penanganan kesehatan jamaah haji tahun ini dinilai cukup berhasil. Hal itu bisa dilihat dari jumlah jamaah yang telah kembali dengan selamat ke kampung halaman.
"Keberhasilan itu dihitung dalam arti mereka (Tim Kesehatan) bisa menjaga sekian ratus ribu jamaah haji yang bisa kembali ke Tanah Air," kata Menkes di sela kunjungan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Kamis (13/9/2019).
Keberhasilan penanganan kesehatan juga tak lepas dari pelaksanaan istithaah terhadap jamaah haji secara ketat. Karena itu Menkes berharap istithaah tetap dilakukan sebaiknya-baiknya.
"Bahkan kami meminta para calon jamaah haji memeriksa kesehatannya dari jauh-jauh hari, agar fisik mereka tetap sehat pada saat keberangkatan," ujarnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka menambahkan, pada tahun ini ratusan jamaah haji batal berangkat ke Tanah Suci karena tidak memenuhi syarat istithaah. "Yang tidak memenuhi syarat istithaah ada 300-an orang," katanya.
Istithaah dalam ibadah haji, bukan hanya terkait kemampuan keuangan tapi juga kesehatan jamaah sejak pra embarkasi, embarkasi hingga kepulangan. Tujuannya agar mereka bisa beribadah secara aman, nyaman, sehat selama 40 hari di Tanah Suci dan pulang sebagai haji mabrur.
Dalam pelaksanaan isthitaah, ada beberapa tahapan pemeriksaan kesehatan yang harus dilalui jamaah haji. Pertama, ketika pendaftaran, kemudian pelunasan, dan ketika akan berangkat ke Tanah Suci. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di puskesmas dan rumah sakit di kabupaten.
"Keberhasilan itu dihitung dalam arti mereka (Tim Kesehatan) bisa menjaga sekian ratus ribu jamaah haji yang bisa kembali ke Tanah Air," kata Menkes di sela kunjungan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Kamis (13/9/2019).
Keberhasilan penanganan kesehatan juga tak lepas dari pelaksanaan istithaah terhadap jamaah haji secara ketat. Karena itu Menkes berharap istithaah tetap dilakukan sebaiknya-baiknya.
"Bahkan kami meminta para calon jamaah haji memeriksa kesehatannya dari jauh-jauh hari, agar fisik mereka tetap sehat pada saat keberangkatan," ujarnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka menambahkan, pada tahun ini ratusan jamaah haji batal berangkat ke Tanah Suci karena tidak memenuhi syarat istithaah. "Yang tidak memenuhi syarat istithaah ada 300-an orang," katanya.
Istithaah dalam ibadah haji, bukan hanya terkait kemampuan keuangan tapi juga kesehatan jamaah sejak pra embarkasi, embarkasi hingga kepulangan. Tujuannya agar mereka bisa beribadah secara aman, nyaman, sehat selama 40 hari di Tanah Suci dan pulang sebagai haji mabrur.
Dalam pelaksanaan isthitaah, ada beberapa tahapan pemeriksaan kesehatan yang harus dilalui jamaah haji. Pertama, ketika pendaftaran, kemudian pelunasan, dan ketika akan berangkat ke Tanah Suci. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di puskesmas dan rumah sakit di kabupaten.
(cip)