Sejajar dengan Ilmuwan Dunia, Penemuan Habibie Pijakan Peradaban Umat
A
A
A
DEPOK - Kenangan sosok almarhum BJ Habibie dirasakan juga oleh kalangan akademisi Universitas Indonesia (UI). Salah satunya adalah peneliti Sosial Vokasi UI, Devie Rahmawati. Menurut dia, Teori Habibie menjadi salah satu capaian besar dalam kehidupan muslim modern.
Kerinduan akan sosok-sosok ilmuwan berlatar belakang Islam seperti Al-Khawarizimi (penemu konsep algoritma), Ibnu Haitham (menemukan model optic modern), Ibnu Sina (dengan ilmu kedokteran), dan lainnya, terobati dengan kehadiran BJ Habibie (cendikiawan muslim tanah air).
"Berbagai temuan beliau, bukan hanya memberikan warna bagi ilmu pengetahuan, khususnya penerbangan, namun memberikan pijakan nyata bagi peradaban umat manusia," kata Devie, Kamis (12/9/2019).
(Baca juga: BJ Habibie Dinilai sebagai Sosok Penebar Rasa Optimistis)
Fakta inilah yang mendorong dia dan teman-temannya di masa kecil menjadikan Habibie sebagai sosok ideal dari kecerdasan dan kesuksesan di masa datang. Menurutnya, Habibie menjadi legenda hidup di dalam setiap keluarga, yang membutuhkan kiblat motivasi kemajuan anak-anak mereka.
"Itu yang membuat saya, menjadi berambisi untuk sekolah di Jerman. Meskipun tidak pernah menyelesaikannya, menerima Beasiswa DAAD, bagaikan 'mendekap' sang Idola," ungkapnya.
Devie mengungkapkan, di tengah-tengah beberapa indikator keberhasilan yang belum berpihak pada bangsa (sebut saja IPM, Global Talent Competitivenes Index; Indeks Kesehatan yang tertinggal jauh, bahkan dari negara-negara tetangga), karya-karya Habibie memberikan harapan, bahwa Indonesia bisa.
Menurutnya ini bukan perkara mudah. "Habibie telah mewariskan mantra absolut yaitu kombinasi Iptek dan Imtak. Iptek tanpa dipandu oleh Imtak, akan membawa kehancuran umat. Sedangkan Imtak tanpa mesin penggerak iptek, hanya akan memicu ketertinggalan. Mampukah kita semua mengkonsumsi resep kebesaran Habibie tersebut," pungkasnya.
Kerinduan akan sosok-sosok ilmuwan berlatar belakang Islam seperti Al-Khawarizimi (penemu konsep algoritma), Ibnu Haitham (menemukan model optic modern), Ibnu Sina (dengan ilmu kedokteran), dan lainnya, terobati dengan kehadiran BJ Habibie (cendikiawan muslim tanah air).
"Berbagai temuan beliau, bukan hanya memberikan warna bagi ilmu pengetahuan, khususnya penerbangan, namun memberikan pijakan nyata bagi peradaban umat manusia," kata Devie, Kamis (12/9/2019).
(Baca juga: BJ Habibie Dinilai sebagai Sosok Penebar Rasa Optimistis)
Fakta inilah yang mendorong dia dan teman-temannya di masa kecil menjadikan Habibie sebagai sosok ideal dari kecerdasan dan kesuksesan di masa datang. Menurutnya, Habibie menjadi legenda hidup di dalam setiap keluarga, yang membutuhkan kiblat motivasi kemajuan anak-anak mereka.
"Itu yang membuat saya, menjadi berambisi untuk sekolah di Jerman. Meskipun tidak pernah menyelesaikannya, menerima Beasiswa DAAD, bagaikan 'mendekap' sang Idola," ungkapnya.
Devie mengungkapkan, di tengah-tengah beberapa indikator keberhasilan yang belum berpihak pada bangsa (sebut saja IPM, Global Talent Competitivenes Index; Indeks Kesehatan yang tertinggal jauh, bahkan dari negara-negara tetangga), karya-karya Habibie memberikan harapan, bahwa Indonesia bisa.
Menurutnya ini bukan perkara mudah. "Habibie telah mewariskan mantra absolut yaitu kombinasi Iptek dan Imtak. Iptek tanpa dipandu oleh Imtak, akan membawa kehancuran umat. Sedangkan Imtak tanpa mesin penggerak iptek, hanya akan memicu ketertinggalan. Mampukah kita semua mengkonsumsi resep kebesaran Habibie tersebut," pungkasnya.
(maf)