Megawati Harapkan Jokowi Beri Penghormatan Terbaik untuk Habibie
A
A
A
JAKARTA - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merasa sangat kehilangan dan mengucapkan duka cita mendalam atas wafatnya Presiden Ketiga RI, BJ Habibie.
"Bangsa Indonesia kehilangan sosok pemimpin inspiratif yang tidak pernah mengenal lelah memberikan semangat dan inspirasi, agar putra-putri Indonesia berjuang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kunci kemajuan bangsa," kata Megawati Soekarnoputri, Rabu (11/9/2019).
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, almarhum BJ Habibie adalah sosok yang menjadi sahabat Megawati. "Ibu Megawati Soekarnoputri mengenang Almarhum bukan hanya sebagai sahabat. Kedua pemimpin tersebut sangatlah akrab. Banyak momentum kebersamaan mereka," ucapnya.
"Bahkan dalam berbagai forum, nampak keakraban diantara mereka. Dalam salah satu pertemuan makan siang, Ibu Mega begitu terkesan dengan semangat Pak Habibie di dalam mewujudkan mimpi Beliau terhadap pentingnya penguasaan teknologi guna menjawab berbagai tantangan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan penduduk terbesar ke empat di dunia," sambungnya.
Selanjutnya kata Hasto, Mega selaku Ketua Umum PDIP menginstruksikan agar seluruh keluarga besar PDIP memberikan penghormatan terbaik, dan meneladani kehidupan Habibie serta mendorong agar ikut mewarisi semangat Habibie terkait ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Ibu Megawati juga mengharapkan, agar Pemerintahan Presiden Jokowi dapat memberikan penghormatan terbaik kepada sosok yang menjadi icon mimpi anak bangsa yang begitu gandrung pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsanya. Semoga Almarhum Husnul Khatimah," pungkasnya.
Sebelumnya Putra Kedua Habibie, Thareq Kemal mengatakan, ayahnya telah berpulang ke Rahmatullah tepat pada pukul 18.05 WIB di usianya yang ke 83 tahun.
"Saya harus menyampaikan bahwa Ayah saya, Presiden Ketiga RI, BJ Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Dia menuturkan, faktor penyebab lainnya adalah karena jantung yang sudah melemah. Pihaknya mengapresiasi dokter yang sudah berusaha semampunya untuk menyembuhkan Habibie."Jantungnya sudah berhenti beraktivitas, seperti yang saya bilang, karena umur dan aktivitasyang banyak," kata Thareq.
"Bangsa Indonesia kehilangan sosok pemimpin inspiratif yang tidak pernah mengenal lelah memberikan semangat dan inspirasi, agar putra-putri Indonesia berjuang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kunci kemajuan bangsa," kata Megawati Soekarnoputri, Rabu (11/9/2019).
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, almarhum BJ Habibie adalah sosok yang menjadi sahabat Megawati. "Ibu Megawati Soekarnoputri mengenang Almarhum bukan hanya sebagai sahabat. Kedua pemimpin tersebut sangatlah akrab. Banyak momentum kebersamaan mereka," ucapnya.
"Bahkan dalam berbagai forum, nampak keakraban diantara mereka. Dalam salah satu pertemuan makan siang, Ibu Mega begitu terkesan dengan semangat Pak Habibie di dalam mewujudkan mimpi Beliau terhadap pentingnya penguasaan teknologi guna menjawab berbagai tantangan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan penduduk terbesar ke empat di dunia," sambungnya.
Selanjutnya kata Hasto, Mega selaku Ketua Umum PDIP menginstruksikan agar seluruh keluarga besar PDIP memberikan penghormatan terbaik, dan meneladani kehidupan Habibie serta mendorong agar ikut mewarisi semangat Habibie terkait ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Ibu Megawati juga mengharapkan, agar Pemerintahan Presiden Jokowi dapat memberikan penghormatan terbaik kepada sosok yang menjadi icon mimpi anak bangsa yang begitu gandrung pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsanya. Semoga Almarhum Husnul Khatimah," pungkasnya.
Sebelumnya Putra Kedua Habibie, Thareq Kemal mengatakan, ayahnya telah berpulang ke Rahmatullah tepat pada pukul 18.05 WIB di usianya yang ke 83 tahun.
"Saya harus menyampaikan bahwa Ayah saya, Presiden Ketiga RI, BJ Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Dia menuturkan, faktor penyebab lainnya adalah karena jantung yang sudah melemah. Pihaknya mengapresiasi dokter yang sudah berusaha semampunya untuk menyembuhkan Habibie."Jantungnya sudah berhenti beraktivitas, seperti yang saya bilang, karena umur dan aktivitasyang banyak," kata Thareq.
(maf)