Provokator Rusuh Papua Ditangkap Mabes Polri
A
A
A
JAYAPURA - Salah satu provokator demo ricuh di Papua dan diduga kuat terlibat dalam jaringan internasional, berinisial FBK ditangkap Mabes Polri.
"Sudah ada satu yang diamankan, inisialnya FBK. Dia salah satu provokator," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Muhammad Iqbal di Jayapura, Sabtu (7/9/2019). (Baca juga; Dianggap Provokator Papua, Aktivis HAM Veronica Jadi Tersangka )
Iqbal mengungkapkan, FBK dalam perannya diduga ikut memprovokasi terjadinya kerusuhan Papua. FBK masuk dalam jaringan luar negeri maupun dalam negeri. “Masuk dalam jaringan-jaringan di luar negeri dan dalam sini, nanti kita dalami,”ucapnya.
Polri telah mengantongi nama-nama dari dua kelompok yang memprovokasi demo ricuh di Jayapura dan Papua Papua Barat. Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian menegaskan akan mengejar nama-nama itu. Termasuk United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang disebut bertanggung jawab atas kerusuhan itu.
“Apa yang terjadi di sini dan di luar, itu di design oleh kelompok-kelompok yang ada di sini. Itu kita kejar, kita sudah tahu nama-namanya. Akan saya lakukan penegakan hukum kepada mereka. Kalau kita tidak tegas, keras menegakkan hukum maka ini akan terus terjadi," tegasnya. (Baca juga; Soal Papua, Pemerintah Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Referendum )
"Sudah ada satu yang diamankan, inisialnya FBK. Dia salah satu provokator," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Muhammad Iqbal di Jayapura, Sabtu (7/9/2019). (Baca juga; Dianggap Provokator Papua, Aktivis HAM Veronica Jadi Tersangka )
Iqbal mengungkapkan, FBK dalam perannya diduga ikut memprovokasi terjadinya kerusuhan Papua. FBK masuk dalam jaringan luar negeri maupun dalam negeri. “Masuk dalam jaringan-jaringan di luar negeri dan dalam sini, nanti kita dalami,”ucapnya.
Polri telah mengantongi nama-nama dari dua kelompok yang memprovokasi demo ricuh di Jayapura dan Papua Papua Barat. Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian menegaskan akan mengejar nama-nama itu. Termasuk United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang disebut bertanggung jawab atas kerusuhan itu.
“Apa yang terjadi di sini dan di luar, itu di design oleh kelompok-kelompok yang ada di sini. Itu kita kejar, kita sudah tahu nama-namanya. Akan saya lakukan penegakan hukum kepada mereka. Kalau kita tidak tegas, keras menegakkan hukum maka ini akan terus terjadi," tegasnya. (Baca juga; Soal Papua, Pemerintah Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Referendum )
(wib)