Kunjungan ke Pontianak, Mobil Dinas Jokowi Mogok
Kunjungan ke Pontianak, Mobil Dinas Jokowi Mogok
A
A
A
JAKARTA - Mobil dinas Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mogok saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar).
"Ya biasa kan sudah lebih dari sepuluh kali mogok," kata Presiden Jokowi di Rumah Radakng Pontianak, Kamis (5/9/2019).
Awalnya dari Bandara Supadio, Presiden Jokowi mmenggunakan mobil dinas Mercy S600 untuk menuju Taman Digulis Pontianak. Kemudian saat menuju tempat makan siang, Presiden berganti mobil Alpard.
"Tiba-tiba mogok, nah ini memang sudah umurnya kan ini mobil. Mobil yang semua speknya khusus jadi memang sudah usianya kendaraan," kata Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. (Baca Juga: Ditaksir Jadi Mobil Dinas Kabinet Jokowi, Ini Detail Sedan Legendaris Crown)
Selain usia mobil, Heru menilai faktor cuaca juga membuat mobil tersebut mogok."Apalagi di lokasi lokasi yang udara panas maka kendaraan tersebut bisa saja overheat," ungkapnya.
Dia berharap tahun depan semua jumlah kendaraan untuk presiden dapat dipenuhi. "Kami kan bekerja harus ada standard-nya dan standard pengamanan harus dipenuhi," tuturnya.
"Ya biasa kan sudah lebih dari sepuluh kali mogok," kata Presiden Jokowi di Rumah Radakng Pontianak, Kamis (5/9/2019).
Awalnya dari Bandara Supadio, Presiden Jokowi mmenggunakan mobil dinas Mercy S600 untuk menuju Taman Digulis Pontianak. Kemudian saat menuju tempat makan siang, Presiden berganti mobil Alpard.
"Tiba-tiba mogok, nah ini memang sudah umurnya kan ini mobil. Mobil yang semua speknya khusus jadi memang sudah usianya kendaraan," kata Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. (Baca Juga: Ditaksir Jadi Mobil Dinas Kabinet Jokowi, Ini Detail Sedan Legendaris Crown)
Selain usia mobil, Heru menilai faktor cuaca juga membuat mobil tersebut mogok."Apalagi di lokasi lokasi yang udara panas maka kendaraan tersebut bisa saja overheat," ungkapnya.
Dia berharap tahun depan semua jumlah kendaraan untuk presiden dapat dipenuhi. "Kami kan bekerja harus ada standard-nya dan standard pengamanan harus dipenuhi," tuturnya.
(dam)
Explore More