Survei LSI: Yang Puas terhadap Jokowi Umumnya Puas dengan KPK
A
A
A
JAKARTA - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan adanya korelasi signifikan antara tingkat kepuasan terhadap Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dengan kinerja Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK)
"Mereka yang puas dengan Pak Jokowi umumnya puas terhadap KPK," ujar peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei LSI bertema Efek Kinerja Pemberantasan Korupsi terhadap Dukungan pada Jokowi di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Burhanuddin menjelaskan dalam survei pasca pilpres pada Juli 2019, mayoritas masyarakat Indonesia menilai pemerintah sekarang sudah cukup banyak (50,8%) dan sangat banyak (10,3%) bekerja dengan baik dalam memberantas korupsi dan suap.
"Namun masih ada 28% yang menilai pemerintah belum banyak bekerja untuk memberantas korupsi," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, sebanyak 77,3% masyarakat puas dengan kinerja Presiden terkait pemberantasan korupsi, dan 22% masyarakat dinilai tak puas.
"Kalau misalnya Presiden salah langkah dalam mengambil keputusan untuk memilih pimpinan KPK yang sesuai dengan aspirasi publik bukan tidak mungkin itu akan menjadi amunisi yang akan menggerogoti kredibilitas Presiden. Karena dua-duanya institusi paling tinggi kepercayaannya, orang yang percaya kepada presiden umumnya percaya kepada KPK," tuturnya.
Survei ini melibatkan 1.220 responden dengan pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Margin of Error sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.
"Mereka yang puas dengan Pak Jokowi umumnya puas terhadap KPK," ujar peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei LSI bertema Efek Kinerja Pemberantasan Korupsi terhadap Dukungan pada Jokowi di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Burhanuddin menjelaskan dalam survei pasca pilpres pada Juli 2019, mayoritas masyarakat Indonesia menilai pemerintah sekarang sudah cukup banyak (50,8%) dan sangat banyak (10,3%) bekerja dengan baik dalam memberantas korupsi dan suap.
"Namun masih ada 28% yang menilai pemerintah belum banyak bekerja untuk memberantas korupsi," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, sebanyak 77,3% masyarakat puas dengan kinerja Presiden terkait pemberantasan korupsi, dan 22% masyarakat dinilai tak puas.
"Kalau misalnya Presiden salah langkah dalam mengambil keputusan untuk memilih pimpinan KPK yang sesuai dengan aspirasi publik bukan tidak mungkin itu akan menjadi amunisi yang akan menggerogoti kredibilitas Presiden. Karena dua-duanya institusi paling tinggi kepercayaannya, orang yang percaya kepada presiden umumnya percaya kepada KPK," tuturnya.
Survei ini melibatkan 1.220 responden dengan pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Margin of Error sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.
(dam)