Luncurkan Buku Akal Sehat, Bamsoet: Bangsa Ini Sedang Diuji
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali meluncurkan sebuah buku. Kali ini, judul buku pria yang kini menjabat sebagai ketua DPR itu berjudul Akal Sehat.
Akal sehat merupakan buku kesebelas karya Bamsoet sejak menjadi anggota DPR tahun 2009 silam. Buku setebal 355 lembar itu diluncurkan di Posko Bamsoet, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 57, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019), dan dihadiri sejumlah koleganya, Maruarar Sirait (politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Yudi Latif (cendekiawan Muslim) dan Romo Benny Susetyo (tokoh katolik).
Sedangkan isi buku Bamsoet tersebut terdiri dari enam bagian, dialektika politik kekuasaan, kewarasan dalam penegakan hukum, nalar perlindungan keamanan nasional, kritik kesadaran berdemokrasi, membela kepentingan nasional dan daerah serta logika kepemimpinan zaman now.
Sejumlah tokoh menuliskan testimoninya di buku Bamsoet tersebut, seperti Wakil Presiden 2019-2024 terpilih KH Ma'ruf Amin, tokoh Buya Syafii Maarif, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Marsma TNI Kisenda Wiranata Kusumah, serta pakar komunikasi politik Effendi Gazali.
"Sehebat-hebatnya kita, sepintar-pintarnya kita, kalau kita tidak menulis maka kita akan ditinggal oleh sejarah akan dilupakan oleh sejarah, nah itu lah yang saya lakukan hari ini," kata Bamsoet dalam sambutannya.
Bamsoet mengaku sengaja mengambil judul Akal sehat karena bangsa ini sedang diuji akal sehatnya. "Kita hampir saja pecah, hampir saja terbelah ketika kita sama-sama memasuki penyelenggaraan Pilpres dan Pileg. Karena banyaknya orang-orang pintar yang rajin memproduksi hoaks," katanya.
Akal sehat merupakan buku kesebelas karya Bamsoet sejak menjadi anggota DPR tahun 2009 silam. Buku setebal 355 lembar itu diluncurkan di Posko Bamsoet, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 57, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019), dan dihadiri sejumlah koleganya, Maruarar Sirait (politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Yudi Latif (cendekiawan Muslim) dan Romo Benny Susetyo (tokoh katolik).
Sedangkan isi buku Bamsoet tersebut terdiri dari enam bagian, dialektika politik kekuasaan, kewarasan dalam penegakan hukum, nalar perlindungan keamanan nasional, kritik kesadaran berdemokrasi, membela kepentingan nasional dan daerah serta logika kepemimpinan zaman now.
Sejumlah tokoh menuliskan testimoninya di buku Bamsoet tersebut, seperti Wakil Presiden 2019-2024 terpilih KH Ma'ruf Amin, tokoh Buya Syafii Maarif, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Marsma TNI Kisenda Wiranata Kusumah, serta pakar komunikasi politik Effendi Gazali.
"Sehebat-hebatnya kita, sepintar-pintarnya kita, kalau kita tidak menulis maka kita akan ditinggal oleh sejarah akan dilupakan oleh sejarah, nah itu lah yang saya lakukan hari ini," kata Bamsoet dalam sambutannya.
Bamsoet mengaku sengaja mengambil judul Akal sehat karena bangsa ini sedang diuji akal sehatnya. "Kita hampir saja pecah, hampir saja terbelah ketika kita sama-sama memasuki penyelenggaraan Pilpres dan Pileg. Karena banyaknya orang-orang pintar yang rajin memproduksi hoaks," katanya.
(dam)