Pengadaan Rp147 M, Roy Suryo Sarankan Menteri Jokowi Pakai Mobil Rental
Pengadaan Rp147 M, Roy Suryo Sarankan Menteri Jokowi Pakai Mobil Rental
A
A
A
JAKARTA - Pengadaan mobil dinas menteri senilai Rp147 miliar ditanggapi negatif oleh Politikus Demokrat yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Roy Suryo. Dia menilai bahwa pengedaan mobil dinas baru bagi menteri kabinet periode selanjutnya itu tidak memiliki urgensi dan dia menyarankan agar sebaiknya menteri menggunakan mobil rental.
“Kalau menurut saya wacana pembelian mobil menteri atau saya dengar sudah lelang sejumlah ratusan milyar ini kurang tepat, kurang tepat kenapa? menteri itu jabatan publik yang tidak lama masa jabatannya,” ujar Roy kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Roy juga menceritakan pengalaman ya sewaktu duduk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu dirinya juga menggunakan mobil bekas menteri sebelumnya dan dia menyarankan agar menteri cukup menggunakan mobil rental saja.
“Bagi saya sangat tidak worth it untuk membeli mobil baru, lebih baik adalah menggunakan jasa rental, rental atau pemerintah menyewa,” usul Roy.
Menurut Roy, menteri itu masa jabatannya seringkali tidak penuh selama lima tahun jadi sewaktu-waktu bisa diganti. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan orang yang dikenal efisien dan praktis yang bisa kapanpun mengganti menteri yang kinerjanya dinilai tidak sesuai dengannya.
“Menteri yang penggantinya mungkin dia sudah lihat ada mobil baru terus dia (dapat) mobil second (bekas menteri sebelumnya) kan dia tidak anu lagi, istilahnya (setiap menteri) pengen hal yang sama, ini enggak baik. Makannya pakai mobil rental,” terangnya.
Roy menjelaskan, mobil rental itu lebih efisien karena pemerintah tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk perawatan karena perawatan mobil akan ditangani oleh si pemilik mobil yang menyewakan, penyewa pun bisa menyesuaikan masa penggunaan dan mobilnya juga bisa diminta untuk dimodifikasi atau diperbaharui.
“Jadi saran saya selagi di tengah kondisi resesi ekonomi ini, lebib baik gunakan mobil rental, rental itu tidak ada biaya perawatan, tidak ada nanti dilelang untul dijual kembali, lebih efisien dan lebih menghemat biaya,” tegas Roy.
“Kalau menurut saya wacana pembelian mobil menteri atau saya dengar sudah lelang sejumlah ratusan milyar ini kurang tepat, kurang tepat kenapa? menteri itu jabatan publik yang tidak lama masa jabatannya,” ujar Roy kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Roy juga menceritakan pengalaman ya sewaktu duduk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu dirinya juga menggunakan mobil bekas menteri sebelumnya dan dia menyarankan agar menteri cukup menggunakan mobil rental saja.
“Bagi saya sangat tidak worth it untuk membeli mobil baru, lebih baik adalah menggunakan jasa rental, rental atau pemerintah menyewa,” usul Roy.
Menurut Roy, menteri itu masa jabatannya seringkali tidak penuh selama lima tahun jadi sewaktu-waktu bisa diganti. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan orang yang dikenal efisien dan praktis yang bisa kapanpun mengganti menteri yang kinerjanya dinilai tidak sesuai dengannya.
“Menteri yang penggantinya mungkin dia sudah lihat ada mobil baru terus dia (dapat) mobil second (bekas menteri sebelumnya) kan dia tidak anu lagi, istilahnya (setiap menteri) pengen hal yang sama, ini enggak baik. Makannya pakai mobil rental,” terangnya.
Roy menjelaskan, mobil rental itu lebih efisien karena pemerintah tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk perawatan karena perawatan mobil akan ditangani oleh si pemilik mobil yang menyewakan, penyewa pun bisa menyesuaikan masa penggunaan dan mobilnya juga bisa diminta untuk dimodifikasi atau diperbaharui.
“Jadi saran saya selagi di tengah kondisi resesi ekonomi ini, lebib baik gunakan mobil rental, rental itu tidak ada biaya perawatan, tidak ada nanti dilelang untul dijual kembali, lebih efisien dan lebih menghemat biaya,” tegas Roy.
(kri)
Explore More