HUT Ke-74, Ini PR Besar Indonesia yang Harus Diselesaikan
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dinilai masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat. Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 RI yang jatuh hari ini diharapkan menjadi momentum Indonesia menyelesaikan pekerjaan rumah itu.
"Bangsa kita itu punya tantangan, harus punya birokrasi yang berwibawa dan efektif," ujar Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komaruddin Hidayat.
Komaruddin mengatakan, tidak adanya birokrasi yang berwibawa dan efektif, dapat menimbulkan kekacauan. Sebab, wibawa memiliki arti bebas korupsi dan profesional sedangkan efektif melayani rakyat.
"Jadi kalau sebuah negara birokrasinya tidak efektif tidak wibawa walaupun alam kaya, akan kacau," jelasnya.
Selain itu, masih ada pekerjaan rumah lainnya yang harus dikerjakan Indonesia, yakni harus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta, negara harus punya identitas kuat dan sakral.
Menurut Komaruddin, tiga hal tersebut saling melengkapi. Jika satu poin hilang, akan mengacaukan langkah Indonesia untuk maju.
"Problemnya ketika birokrasi tidak efektif, science dan technology tidak berkembang, yang menonjol identitas sektarian maka semakin berat bebannya bagi negara," ungkapnya.
Maka itu, di hari peringatan kemerdekaan Indonesia ini diharapkan pekerjaan rumah dapat diselesaikan. Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lainnya.
"Saya ingin Agustus ini tiga tantangan tadi harus diatasi. Sebab kalau tidak kita, akan ketinggalan ke depan," tuturnya.
"Bangsa kita itu punya tantangan, harus punya birokrasi yang berwibawa dan efektif," ujar Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komaruddin Hidayat.
Komaruddin mengatakan, tidak adanya birokrasi yang berwibawa dan efektif, dapat menimbulkan kekacauan. Sebab, wibawa memiliki arti bebas korupsi dan profesional sedangkan efektif melayani rakyat.
"Jadi kalau sebuah negara birokrasinya tidak efektif tidak wibawa walaupun alam kaya, akan kacau," jelasnya.
Selain itu, masih ada pekerjaan rumah lainnya yang harus dikerjakan Indonesia, yakni harus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta, negara harus punya identitas kuat dan sakral.
Menurut Komaruddin, tiga hal tersebut saling melengkapi. Jika satu poin hilang, akan mengacaukan langkah Indonesia untuk maju.
"Problemnya ketika birokrasi tidak efektif, science dan technology tidak berkembang, yang menonjol identitas sektarian maka semakin berat bebannya bagi negara," ungkapnya.
Maka itu, di hari peringatan kemerdekaan Indonesia ini diharapkan pekerjaan rumah dapat diselesaikan. Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lainnya.
"Saya ingin Agustus ini tiga tantangan tadi harus diatasi. Sebab kalau tidak kita, akan ketinggalan ke depan," tuturnya.
(thm)