Jokowi Akan Berpidato Tanpa Diapit Ajudan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya menganggap penting momentum pidato kenegaraannya pada acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD pada hari ini, Jumat (16/8/2019).
Bukan hanya datang langsung untuk mengecek podium yang sebelumnya dia minta khusus dibuat lebih tinggi agar lebih terlihat oleh seluruh audiens. Jokowi juga meminta dua ajudannya yang selalu berdiri mengapit dirinya untuk bergeser 7-8 meter ke samping.
Serta meminta ditambahkan bendera Merah Putih sebagai latar berpidato nanti, agar hanya terlihat dirinya sebagai Kepala Negara dan simbol Merah Putih yang tampak jelas.
“Iya Bapak Presiden memastikan soal beliau ini kan kayaknya senang detail ya. Jadi memastikan posisi berdiri karena mungkin besok beliau performance terakhir dalam kabinet sekarang ini lima tahun ingin fit sekali dalam menyampaikan pandangan-pandangannya,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019 malam.
Indra menyampaikan, kehadiran Jokowi tadi ingin memastikan langsung posisi prompternya apakah sudah sesuai dengan tinggi badannya karena Jokowi ingin dalam menyampaikan pandangan-pandangannya itu lebih terlihat oleh seluruh audiens, pihak DPR menambah ambalan hampir sekitar 15 cm.
“Terus pas beliau berdiri kita kasih ornamen Merah Putih juga atas permintaan beliau,” jelas Indra.
Selain itu, lanjut Indra, yang menarik adalah selama 30 tahun lebih penyampaian pidato Kepala Negara itu langsung didampingi dua ajudan, besok agak berbeda karena posisi ajudan akan digeser ke samping cukup jauh atas permintaah Jokowi. “Di belakang Bapak Presiden framingnya full bendera Merah Putih,” kata Indra.
Indra menjelaskan, posisi ajudan akan bergeser ke samping sekitar 7-8 meter dari jarak Presiden berpidato. Karena, Jokowi hanya ingin dirinya dan simbol-simbol negara yamg terlihat. “Kalau temen-temen mau lihat, kayak pidato Presiden Obama cuma ada simbol-simbol Amerika di belakangnya,” imbuhnya.
Menurut Indra, kehadiran dan permintaan-permintaan Jokowi itu ingin memastikan langsung bahwa persiapan pidatonya bisa membuatnya nyaman. Karena, Jokowi akan berpidato sebanyak tiga kali yakni Pidato Sidang Tahunan MPR, Pidato Kenegaraan dan Pidato Nota Keuangan. Apalagi, acara tersebut akan diliput media nasional dan internasional.
“Katena dengan tiga kali menyampaikan pidato dengan diliput oleh seluruh media nasional dan asing gitu ya, jadi beliau ingin benar-benar fit,” ujarnya.
Bukan hanya datang langsung untuk mengecek podium yang sebelumnya dia minta khusus dibuat lebih tinggi agar lebih terlihat oleh seluruh audiens. Jokowi juga meminta dua ajudannya yang selalu berdiri mengapit dirinya untuk bergeser 7-8 meter ke samping.
Serta meminta ditambahkan bendera Merah Putih sebagai latar berpidato nanti, agar hanya terlihat dirinya sebagai Kepala Negara dan simbol Merah Putih yang tampak jelas.
“Iya Bapak Presiden memastikan soal beliau ini kan kayaknya senang detail ya. Jadi memastikan posisi berdiri karena mungkin besok beliau performance terakhir dalam kabinet sekarang ini lima tahun ingin fit sekali dalam menyampaikan pandangan-pandangannya,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019 malam.
Indra menyampaikan, kehadiran Jokowi tadi ingin memastikan langsung posisi prompternya apakah sudah sesuai dengan tinggi badannya karena Jokowi ingin dalam menyampaikan pandangan-pandangannya itu lebih terlihat oleh seluruh audiens, pihak DPR menambah ambalan hampir sekitar 15 cm.
“Terus pas beliau berdiri kita kasih ornamen Merah Putih juga atas permintaan beliau,” jelas Indra.
Selain itu, lanjut Indra, yang menarik adalah selama 30 tahun lebih penyampaian pidato Kepala Negara itu langsung didampingi dua ajudan, besok agak berbeda karena posisi ajudan akan digeser ke samping cukup jauh atas permintaah Jokowi. “Di belakang Bapak Presiden framingnya full bendera Merah Putih,” kata Indra.
Indra menjelaskan, posisi ajudan akan bergeser ke samping sekitar 7-8 meter dari jarak Presiden berpidato. Karena, Jokowi hanya ingin dirinya dan simbol-simbol negara yamg terlihat. “Kalau temen-temen mau lihat, kayak pidato Presiden Obama cuma ada simbol-simbol Amerika di belakangnya,” imbuhnya.
Menurut Indra, kehadiran dan permintaan-permintaan Jokowi itu ingin memastikan langsung bahwa persiapan pidatonya bisa membuatnya nyaman. Karena, Jokowi akan berpidato sebanyak tiga kali yakni Pidato Sidang Tahunan MPR, Pidato Kenegaraan dan Pidato Nota Keuangan. Apalagi, acara tersebut akan diliput media nasional dan internasional.
“Katena dengan tiga kali menyampaikan pidato dengan diliput oleh seluruh media nasional dan asing gitu ya, jadi beliau ingin benar-benar fit,” ujarnya.
(cip)