Jelang Kepulangan, Barang Bagasi Jamaah Haji Mulai Ditimbang
A
A
A
MEKKAH - Ribuan jamaah haji Indonesia melakukan penimbangan koper bagasi di hotelnya masing-masing, Kamis (15/8/2019). Sesuai aturan, barang bagasi harus sudah diangkut ke bandara 48 jam sebelum jadwal kepulangan jamaah haji ke Tanah Air.
Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Lombok (LOP) adalah salah satu yang akan dipulangkan awal yang akan dimulai Sabtu (17/8/2019) lusa. Sebanyak 455 anggota kloter ini berkumpul di lobi Hotel Lu'luah Mekkah untuk mengikuti penimbangan koper bagasi sejak pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Muhazan Bin Syarifudin, salah satu jamaah asal Kabupaten Lombok Timur mengaku koper istrinya kelebihan berat dari ketentuan. "Tadi ditimbang 35 kilogram, jadi saya harus kurangi barang bagasi saya," katanya sambil membongkar koper bagasi, Kamis (15/8/2019) kemarin.
Muhazan lalu mengeluarkan bungkusan oleh-oleh buah kurma seberat 2,850 kg untuk mengurangi barang bagasi. Setelah ditimbang kembali, kopernya lolos dan siap diangkut ke bandara.
Muhammad Taher, jamaah haji Kloter 1 LOP juga kelebihan berat bagasinya. "Cuma 1 kg, masa sama teman sendiri nggak boleh," tutur jamaah haji Kloter 1 Lombok ini kepada petugas maskapai yang langsung dijawab dengan geleng kepala tanda ditolak.
Diakui Taher, jamaah sudah diinformasikan mengenai berat barang bawaan dari jauh-jauh hari. Bahkan mereka diminta mem-packing barang bagasi sebelum berangkat ke Arafah untuk wukuf. Waktu itu bagasinya ditimbang hanya seberat 30 kilogram. "Isinya sajadah, kurma, pakaian, minyak wangi, coklat. Oleh-oleh buat keluarga," katanya.
Lantaran barang bagasinya harus dikurangi, Taher akhirnya mengeluarkan buah kurma seberat 0,7 kilogram dari kopernya. "Saya masukan saja tas tenteng," tutur PNS di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur ini sambil mengepak kembali kopernya.
Barang bawaan jamaah haji memang dibatasi, baik ketika berangkat ke Arab Saudi maupun saat pulang ke Indonesia. Setiap orang hanya boleh membawa barang bagasi seberat 32 kilogram dan barang tentengan (kabin) seberat 7 kilogram. Ini merupakan ketentuan dari maskapai penerbangan yang mengangkut jamaah haji.
Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Lombok (LOP) adalah salah satu yang akan dipulangkan awal yang akan dimulai Sabtu (17/8/2019) lusa. Sebanyak 455 anggota kloter ini berkumpul di lobi Hotel Lu'luah Mekkah untuk mengikuti penimbangan koper bagasi sejak pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Muhazan Bin Syarifudin, salah satu jamaah asal Kabupaten Lombok Timur mengaku koper istrinya kelebihan berat dari ketentuan. "Tadi ditimbang 35 kilogram, jadi saya harus kurangi barang bagasi saya," katanya sambil membongkar koper bagasi, Kamis (15/8/2019) kemarin.
Muhazan lalu mengeluarkan bungkusan oleh-oleh buah kurma seberat 2,850 kg untuk mengurangi barang bagasi. Setelah ditimbang kembali, kopernya lolos dan siap diangkut ke bandara.
Muhammad Taher, jamaah haji Kloter 1 LOP juga kelebihan berat bagasinya. "Cuma 1 kg, masa sama teman sendiri nggak boleh," tutur jamaah haji Kloter 1 Lombok ini kepada petugas maskapai yang langsung dijawab dengan geleng kepala tanda ditolak.
Diakui Taher, jamaah sudah diinformasikan mengenai berat barang bawaan dari jauh-jauh hari. Bahkan mereka diminta mem-packing barang bagasi sebelum berangkat ke Arafah untuk wukuf. Waktu itu bagasinya ditimbang hanya seberat 30 kilogram. "Isinya sajadah, kurma, pakaian, minyak wangi, coklat. Oleh-oleh buat keluarga," katanya.
Lantaran barang bagasinya harus dikurangi, Taher akhirnya mengeluarkan buah kurma seberat 0,7 kilogram dari kopernya. "Saya masukan saja tas tenteng," tutur PNS di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur ini sambil mengepak kembali kopernya.
Barang bawaan jamaah haji memang dibatasi, baik ketika berangkat ke Arab Saudi maupun saat pulang ke Indonesia. Setiap orang hanya boleh membawa barang bagasi seberat 32 kilogram dan barang tentengan (kabin) seberat 7 kilogram. Ini merupakan ketentuan dari maskapai penerbangan yang mengangkut jamaah haji.
(pur)