Respons Fadli Zon Soal OTT KPK Terkait Impor Bawang
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku mengetahui operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait impor bawang putih dari pemberitaan media massa. Sehingga, dia enggan menanggapi lebih jauh OTT KPK di daerah Jakarta Selatan.
"Ya nanti kita tunggu perkembangan selanjutnya, sampai sejauh mana, apa yang terjadi. Nanti setelah ada pengumuman resmi kita lihat," ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Namun Fadli Zon menilai, impor-impor belakangan ini memiliki banyak masalah. Karena lanjut dia, seringkali terjadi perburuan rente dalam setiap impor itu.
"Perburuan rente itu terkait harga yang memang disparitasnya cukup tinggi dan menurut saya ini yang sebenarnya kami sangat sayangkan. Impor bawang sendiri kan memukul petani bawang kita, apalagi di saat panen," ujar Politikus Partai Gerindra ini.
Dia melanjutkan, impor beras, gula maupun jagung juga memukul para petani. "Jadi pemerintah ini harus lebih konsisten, kebijakan impor itu sangat tinggi moral hazzard-nya. Dan ini menurut saya memang ada orang-orang yang memburu rente di situ," kata Legislator asal Bogor, Jawa Barat ini.
Sehingga, dia menyoroti kebijakan pemerintah dalam melakukan impor bawang tersebut. "Saya melihat itu dari sisi policy-nya saja pemerintah memberi ruang kepada impor bawang ini dan implikasinya seperti sekarang ini," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam OTT KPK terkait impor bawang putih itu, sebelas orang diamankan, satu di antaranya orang kepercayaan anggota DPR.
"Ya nanti kita tunggu perkembangan selanjutnya, sampai sejauh mana, apa yang terjadi. Nanti setelah ada pengumuman resmi kita lihat," ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Namun Fadli Zon menilai, impor-impor belakangan ini memiliki banyak masalah. Karena lanjut dia, seringkali terjadi perburuan rente dalam setiap impor itu.
"Perburuan rente itu terkait harga yang memang disparitasnya cukup tinggi dan menurut saya ini yang sebenarnya kami sangat sayangkan. Impor bawang sendiri kan memukul petani bawang kita, apalagi di saat panen," ujar Politikus Partai Gerindra ini.
Dia melanjutkan, impor beras, gula maupun jagung juga memukul para petani. "Jadi pemerintah ini harus lebih konsisten, kebijakan impor itu sangat tinggi moral hazzard-nya. Dan ini menurut saya memang ada orang-orang yang memburu rente di situ," kata Legislator asal Bogor, Jawa Barat ini.
Sehingga, dia menyoroti kebijakan pemerintah dalam melakukan impor bawang tersebut. "Saya melihat itu dari sisi policy-nya saja pemerintah memberi ruang kepada impor bawang ini dan implikasinya seperti sekarang ini," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam OTT KPK terkait impor bawang putih itu, sebelas orang diamankan, satu di antaranya orang kepercayaan anggota DPR.
(maf)